BANDA ACEH — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin menerima audiensi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh Periode 2021-2026, di ruang kerjanya, Senin (17/1).
Hadir dalam kesempatan itu Ketua PWI Aceh M Nasir Nurdin, Wakil Ketua PWI Aceh Bidang Kesejahteraan Muhammad Saman, Wakil Bendahara Dian Fatayati, Ketua Seksi Wartawan Polkam Mursal Ismail, Wakil Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Jufrizal, Sekretaris Seksi Organisasi dan Keanggotaan Reza Gunawan, Sekretaris Seksi Kesejahteraan Pribadi, Anggota Seksi Wartawan Polkam Saifuddin dan Anggota Seksi Keagamaan Afrizal Woyla.
Pertemuan pengurus PWI Aceh dengan Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin dipandu oleh Wakil Ketua PWI Aceh Bidang Kesejahteraan Muhammad Saman dan berlangsung penuh keakraban.
Banyak hal disampaikan pengurus PWI Aceh yang diketuai M Nasir Nurdin kepada Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, untuk membawa organisasi profesi pers itu ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin menyambut baik kolaborasi pengurus PWI Aceh dengan DPRA.
Politisi Partai Aceh ini mengharapkan kepada wartawan khususnya yang bernaung du bawah PWI Aceh dapat menyiarkan informasi yang dapat mempersatukan masyarakat dan berbagai stakeholder di provinsi ini.
“Sangat penting bagi kita di Aceh saat ini tersebarnya informasi-informasi yang dapat mempersatukan masyarakat pemerintah termasuk eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran untuk rakyat kita,” ajaknya.
Menurut Dahlan, wartawan juga perlu memperbanyak informas-informasi positif yang dapat membangkitkan semangat dan optimisme untuk menyongsong masa depan Aceh yang lebih baik.
Sehingga wartawan tidak hanya mengangkat informasi-informasi negatif atau bad news di media, yang mengakibatkan masyarakat Aceh menjadi pesimis dalam menghadapi kehidupannya, selain membuat orang luar pun selalu memberikan penilaian tidak baik bagi Aceh dan akan takut pergi ke Aceh.
Untuk itu, Ketua DPRA menyarankan kepada Ketua PWI Aceh dan jajarannya untuk dapat menghidupkan Sekretariat PWI dengan diskusi berbagai persoalan aktual dengan menghadirkan narasumber berkompeten, guna mencari solusi sari persoalan yang terjadi di Aceh.
“Diskusi bisa dilaksanakan 15 hari sekali atau sebulan sekali, atau disesuaikan dengan isu-isu yang menyedot perhatian publik. Saya yakin dengan program ini markas PWI Aceh akan semakin hidup,” kata Dahlan.
“Kita akan membicarakan dengan teman-teman di DPR Aceh untuk bagaimana skema kolaborasi penguatan sumber daya manusia dalam bentuk Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bagi anggota PWI Aceh,” kata Dahlan.
Bukan hanya itu, ia juga akan membahas terkait kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana serta fasilitas perkantoran PWI Aceh. Sehingga, PWI Aceh benar-benar mampu memiliki marwah sebagaimana cita-cita Ketua PWI Aceh Periode 2021-2026, Nasir Nurdin.
“Saya rasa teman-teman di DPRA juga akan sepakat dengan saya untuk benar-benar memperhatikan rekan-rekan pers di PWI Aceh. Kolaborasi ini harus kita tingkatkan,” kata Dahlan.
Ketua PWI Aceh M Nasir Nurdin, menyampaikan, audiensi yang dilaksanakan ini dengan Ketua DPR Aceh, berkaitan dengan kiprah organisasi ini untuk menjadi lebih baik lagi di masa berikutnya.
“Termasuk meningkatkan penguatan sumberdaya manusia pekerja pers yang tergabung dalam wadah PWI Aceh ini,” ujar Nasir Nurdin.
Menurutnya, tekad penguatan sumberdaya manusia pekerja pers melalui Uji Kompetensi Wartawan, bagian yang dijanjikan Nasir Nurdin saat kampanye maju sebagai bursa kandidat Ketua PWI Aceh.
“Ini sangat penting, karena PWI Aceh sebagai organisasi profesi pers yang di dalamnya rekan-rekan wartawan yang rutin melaksanakan tugas jurnalistik sehari-hari. Nah, ketika sumberdaya pers sudah berkompeten, maka akan lahir pula produk jurnalistik yang berkualitas,” kata Nasir Nurdin.
Bukan hanya itu, tambah BNN===sapaan akrab Ketua PWI Aceh ini. Ia berharap adanya kolaborasi antara lembaga pemerintah seperti DPRA dengan PWI Aceh.
“Kolaborasi ini begitu penting. Dan jika diperlukan, kita juga siap memfasilitasi teman-teman di DPR Aceh untuk menggelar konferensi pers terkait isu-isu kekinian di Provinsi Aceh. Intinya kita sangat membuka ruang kepada siapapun dalam hal komunikasi informasi kepada publik,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan DPRA dapat memperhatikan sarana dan pra sarana hingga fasilitas perkantoran yang dimiliki PWI Aceh saat ini. Jika tak berlebihan, ia menyebut gedung PWI Aceh yang pernah berjaya hampir ditelan usia.
“Ada banyak hal yang menurut hemat kami perlu diperhatian oleh lembaga dewan ini. PWI Aceh harus lebih baik lagi demi kemakmuran rekan-rekan pers yang bernaung dibawah payung PWI Aceh,” tutupnya. (IA)