BANDA ACEH — Sekelompok anak remaja dengan usia di bawah umur melakukan pencurian berbagai fasilitas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Banda Aceh, Ahad (22/2/2022) dini hari.
Dalam aksi pencurian barang milik sekolah itu, dikoordinir oleh Wendi (37) warga Banda Aceh.
Dalam aksi kejahatan yang melibatkan anak usia di bawah umur, Wendi mengajak SP (18) dan ADR (17) warga Banda Aceh serta MR (17), YA (17) warga Aceh Besar.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto melalui Kasat Reskrim Kompol M Ryan Citra Yudha, Rabu (2/3) mengatakan, aksi yang melibatkan anak di bawah umur ini dikendalikan oleh pelaku dewasa.
“Pelaku utama (Wendi), selain mengajak empat rekan lainnya yang masih berstatus pelajar, ia juga melibatkan anak usia di bawah umur lainnya dalam kejahatan pencurian tersebut. Masing – masing berisinisial FA (15), RA (17), warga Banda Aceh dan AMD (17) warga Aceh Besar,” sebut Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh.
Dalam melakukan aksi kejahatan, alat bantu yang dipergunakan berupa dua unit sepeda motor masing – masing Honda Xeon milik MRI (16) dan Honda Beat milik RAF (14) serta alat bantu lainnya seperti pengungkit.
Kompol Ryan menjelaskan, ide dalam melakukan aksi kejahatan pencurian fasilitas SMPN 11 Banda Aceh ini dari pelaku Wendi. Dimana ia memberitahukan kepada pelaku lainnya bahwa banyak HP sitaan siswa diamankan di ruang sekolah tersebut.
“Ide pencurian berawal dari Wendi, ia mengajak paksa pelaku lainnya untuk melakukan kejahatan di SMPN 11 Banda Aceh,” tambah Kompol Ryan.
Wendi menugaskan peran para pelaku masing – masing dalam melakukan tindak pidana pencurian, dimana dua pelaku sebagai pengendara sepeda motor, empat lainnya sebagai rekan pendampingnya dalam melakukan aksi kejahatan, dan tiga lainnya sebagai penadah dari hasil kejahatan.
Kompol Ryan merincikan barang yang dicuri berupa dua unit Komputer PC merk ZYREX, warna hitam, dua unit CPU Komputer merk ACER, warna hitam, satu buah tabung Gas 3 Kg warna hijau, satu unit Recorder yang terbuat dari plastic merk YAMAHA warna kuning gading.
Kemudian lanjutnya, satu unit Laptop merk ACER warna Silver, tiga unit Infocus, satu unit Printer merk CANON type MX 390 warna hitam, empat buah Kompas Pramuka merk UNISTOR warna army, dua unit TOA merk Cosmos, tiga unit Handseat merk Beats dan dua buah Kabel HDMI warna hitam.
Selain itu, masih ada barang lainnya yang diambil pelaku di antaranya, satu buah Bell Audio Musik warna hitam ukuran 20 x 15 Cm, satu unit mesin Finger Print warna hitam, satu buah kipas angin merk HYUNDAI warna silver.
Atas dasar kehilangan yang diutarakan oleh penjaga sekolah, Paimin bersama pihak sekolah melaporkan ke Polsek Ulee – Lheue sesuai dengan LP/B/04/II/2022/SPKT/POLSEK ULEE LHEUE/POLRESTA BANDA ACEH/POLDA ACEH, tanggal 20 Februari 2022.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Ulee Lheue bersama Tim Opsnal Rimueng Satreskrim Polresta Banda Aceh berhasil membekuk para pelaku yang berjumlah 10 orang tersebut di berbagai lokasi.
“Kami mendapatkan informasi dari masyarakat, di sekitar Gampong Peuniti, Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (24/2/2022) sekitar pukul 22.30 WIB, ada sekumpulan remaja yang tidak dikenali oleh warga. Kemudian Tim Rimueng bersama personel Kanit Reskrim Polsek Ulee Lheue menuju lokasi dan mengamankan tiga orang laki-laki yang diduga pelaku yang melakukan tindak pidana pencurian dan turut serta melakukan perbuatan yang dapat di hukum beserta barang bukti satu unit Infocus, warna hitam yang diduga milik SMPN 11 Banda Aceh yang beberapa waktu lalu hilang,” sebut Kompol Ryan.
Kemudian pelaku dan barang bukti dibawa ke Satreskrim Polresta Banda Aceh serta dilakukan pengembangan dan mengamankan tujuh pelaku lainnya yang melakukan tindak pidana pencurian dan turut serta melakukan perbuatan yang dapat di hukum di beberapa tempat di wilayah hukum Polresta Banda Aceh.
Dari hasil penyelidikan dan penangkapan pelaku, polisi melakukan interogasi lebih mendalam terhadap para pelaku, dan mereka menyebutkan bahwa Wendi merupakan otak pelaku dengan cara mengajak pelaku lainnya untuk berbuat kejahatan.
Sementara barang hasil kejahatan lainnya disimpan di sebuah rumah kosong di Gampong Lam Rukam, peukan Bada, Aceh Besar berupa dua unit monitor PC, satu unit CPU Komputer warna hitam, tiga unit Infocus, satu unit printer, satu unit Kipas angin, satu unit handset serta sartu gulungan kabel HDMI.
Kompol Ryan mengharapkan kepada seluruh orang tua dan dewan guru agar selalu lebih perhatian dengan anaknya. Selain itu, guru di sekolah juga harus ikut memperhatikan para siswa agar tidak menjadi pelaku dalam kejahatan apapun.
“Perlu dijelaskan, kita saat ini sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Bapas dalam menangani perkara ini, dan perlu disampaikan di antara pelaku, ada anak atau pelaku yang sudah pernah melakukan perbuatan hal sama juga beberapa waktu lalu,” kata Kastreskrim lagi.
Kini Wendi dan SP ditahan di Polresta Banda Aceh dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan hukuman tujuh tahun kurungan penjara.
Sedangkan untuk MRI, RAF, ADR, MR dan YA dikenakan pasal 363 KUHP Jo UU RI Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem Peradilan Anak.
Untuk AMD, RA dan FA dikenakan pasal 480 KUHP Jo UU RI Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem Peradilan Anak. (IA)