BANDA ACEH — Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menggelar Safari Ramadhan 1443 Hijriah ke 23 kabupaten/kota se-Aceh melalui ‘Program Sapa Umat’, dimulai sejak 5 sampai 17 Ramadhan, dalam rangka menyemarakkan dan mensyiarkan Islam hingga ke daerah di bulan suci ini.
Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal Muhammad SAg MAg mengatakan, pihaknya melalui bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penaiszawa) telah membentuk tim untuk menyapa langsung masyarakat dan akan segera bertugas ke daerah yang telah ditentukan masing-masing dengan melakukan koordinasi panitia masjid ke lokasi yang dikunjungi.
“Kita ikut menyemarakkan dan menyampaikan syiar Islam ke masyarakat pada bulan mulia ini, hadir dan dekat langsung dengan masyarakat, sehingga pengamalan dan ibadah dapat ditingkatkan,” kata Iqbal, Senin (4/4), bertepatan hari kedua Ramadhan.
Ia mengatakan, penyebaran kasus virus corona mulai menurun, namun semuanya mesti tetap waspada. Sehingga pentingnya partisipasi pemerintah untuk melakukan sosialisasi upaya menjaga kesehatan bagi masyarakat dan berpatisipasi langsung bersama masyarakat.
“Dengan sehat, insya Allah puasa dapat dijalankan dengan baik dan berkualitas, meskipun pandemi namun ibadah juga harus tetap berjalan, dan semoga Allah limpahkan keberkahan kepada kita di bulan penuh berkah,” katanya.
Kita jadikan momen ramadhan ini dengan meningkatkan amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, sehingga gelar orang-orang yang bertaqwa dapat diraih, sambungnya.
“Mari semarakkan bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak ibadah seperti berzikir dan membaca al-qur’an, memperbanyak zakat wakaf dan infaq,” katanya.
Ia menyebutkan di bulan suci Ramadhan iman menjadi penyempurna agama, orang yang memiliki keimanan tinggi mampu menjalankan ibadah puasa dengan sempurna.
‘’Orang yang beriman di bulan suci Ramadhan ini insya Allah akan mendapatkan ampunan dosa karena iman adalah penyempurna seluruh aktivitas keagamaan. Sementara orang tanpa dilandasi iman di bulan yang suci ini, maka baginya masuk dalam kategori orang yang merugi artinya bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan lewat begitu saja, sehingga tidak mencapai suatu kemenangan dihari yang fitri,’’ katanya.