BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh bekerja sama dengan PT Majoris Asset Manajemen meluncurkan Reksadana Majoris Syariah Dana Lestari, di Gedung ACC Dayan Dawood, Darussalam, Jumat (8/4/2022).
Berbarengan dengan acara peluncuran reksadana ini juga dilaksanakan seminar Investasi yang diisi oleh Kepala Divisi Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Dedy Priadi dan Direktur PT Majoris Asset Manajemen Dasrul Chaniago.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi dan Direktur PT Majoris Asset Manajemen ikut memberikan kata-kata sambutan pada pembukaan acara.
Kegiatan yang dilaksanakan Badan Pengembangan Bisnis Universitas Syiah Kuala (BPB USK) ini dibuka langsung oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan IPU.
Turut hadir pada peluncuran Reksadana ini sejumlah Pimpinan SKPA yang ada di lingkungan Pemerintah Aceh, Wakil Rektor, Dekan, Ketua-ketua Lembaga di lingkungan Universitas Syiah Kuala, Para Guru Besar, Dosen USK, Para Alumni USK, dan sejumlah tokoh Masyarakat Aceh lainnya.
Saat pembukaan acara, Rektor USK menyampaikan dengan status BLU, saat ini penerimaan anggaran USK berasal dari beberapa sumber, antara lain APBN/APBD, pendapatan yang berasal dari jasa layanan termasuk SPP, Hibah tidak terikat, Hibah terikat dan Hasil kerjasama USK dengan pihak lain dan hasil usaha lainnya.
Seiring dengan rencana peningkatan status Badan Hukum USK menjadi Badan Usaha Milik Negara (BHMN), kontribusi pendanaan dari APBN/APBD ke depannya akan menurun secara signifikan, sementara sumber pendanaan lainnya akan jauh lebih dominan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rektor menyebutkan USK saat ini telah melakukan sejumlah langkah strategis guna meningkatkan penerimaan dari kegiatan usaha dengan menggunakan berbagai sumberdaya yang ada, sehingga pembiayaan kegiatan tridharma perguruan tinggi dapat dilakukan secara mandiri.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, USK telah melakukan sejumlah perubahan untuk melengkapi struktur organisasi dan menata sistem kelembagaannya sebagai sebuah Perguruan Tinggi yang akan menyandang status BHMN dengan kemandirian dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya dan kegiatannya. Dengan demikian diharapkan USK akan dapat memberdayakan seluruh sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan pendapatan alternatif.
Lebih jauh Rektor menyampaikan perlu ada upaya serius untuk mendapatkan sumber pendapatan alternatif, seiring perubahan status badan hukum, sehingga USK akan mampu memenuhi biaya operasional dalam rangka menyelenggarakan kegiatan tridharma perguruan tinggi secara mandiri.
Lebih lanjut Rektor menegaskan peningkatan biaya SPP atau peningkatan penerimaan jumlah mahasiswa secara sporadik tanpa mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, bukanlah pilihan yang tepat yang akan diambil USK.
Mempertimbangkan hal tersebut, Rektor menjelaskan, USK bekerja sama dengan PT Majoris Asset Manajemen telah membentuk reksadana yang merupakan produk jasa keuangan sebagai wadah investasi secara kolektif bagi masyarakat, yang pengelolaannya dilakukan pada instrumen pasar uang, obligasi dan saham.
Bagi hasil yang akan diperoleh USK dari kerja sama ini nantinya akan digunakan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat banyak.
Rektor menutup pidato pembukaan acara dengan mengimbau para peserta yang terdiri dari Pejabat di lingkungan Universitas Syiah Kuala, Pejabat SKPA, sejumlah direksi perusahaan daerah, Tokoh-tokoh alumni, wartawan dan para mahasiswa untuk mengambil bagian dalam investasi pada Reksa dana Majoris Syariah Dana Letari Universitas Syiah Kuala Indonesia.
Dasrul Chaniago, Direktur PT Majoris Asset Manajemen, pada sesi Seminar Investasi menyebutkan kerja sama ini pada dasarnya sudah berjalan 2 tahun.
Namun karena pademi yang dimulai pada awal tahun 2020, peluncuran reksa dana ini sedikit tertunda. Dana kelolaan saat ini berjumlah Rp 13,40 miliar dengan tingkat pengembalian investasi mencapai 9,85% secara kerjasama ini dilaksanakan.
Lebih jauh Dasrul Chaniago yang merupakan alumni FEB USK menyebutkan minimal pembelian reksadana ini sebesar Rp minimum IDR 100.000. Investor diberikan kebebasan memilih skema investasi yang diinginkan, yaitu:
1. Platinum Schemen (nilai pokok investasi beserta hasil investasi seluruhnya diberikan kepada USK);
2. Gold Scheme (Nilai pokok 100% ke investor, sementara keuntungan 100% ke USK);
3. Sillver Scheme (nilai pokok 100% ke investor, sementara keuntungan 50% ke investor dan 50% sisanya diberikan kepada USK);
4. Regular Scheme (Nilai pokok investasi dan keuntungan 100% dikembalikan ke investor).
Ratusan peserta antusias untuk ambil bagian dalam investasi pada reksadana ini dengan dana investasi yang terkumpul lebih dari Rp. 600 juta. (IA)