BIREUEN – Dua orang yang menggunakan sepeda motor memecahkan kaca mobil milik Tgk Supriadi (35), Bendahara Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) di Samalanga, Kabupaten Bireuen, pada Rabu (22/6/2022).
Uang tunai sebesar Rp 320 juta yang berada dalam mobil itu kemudian diambil dua pencuri tersebut.
Peristiwa itu terjadi sekita pukul 10.45 WIB, tepatnya di jalan Kolonel Husen Yusuf. Korban setelah mengetahui kejadian itu langsung jatuh shock, ia tidak dapat berkata-kata, karena uang dalam kantong kresek hitam yang ditaruh di atas jok mobil depan di samping jok sulit telah hilang.
Dilansir dari Kompas.com, pencurian ini terjadi saat Tgk Supriadi memarkirkan mobil Kijang bernomor polisi BL 1258 JP di depan sebuah warung kopi Desa Kulah Batee, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Uang yang dicuri sebelumnya diambil dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Pembantu Samalanga, Kabupaten Bireuen, untuk kebutuhan operasional dayah terbesar di Kabupaten Bireuen tersebut
Saat kejadian, Tgk Supriadi sedang duduk bersama seorang temannya. Mereka baru sadar kaca mobil dipecah saat hendak berangkat meninggalkan warung itu.
Diduga pelaku telah mengikuti korban sejak keluar dari bank.
Setelah mengetahui uang tidak ada dan pintu mobil dirusak pelaku, kasus itu lalu dilaporkan ke Mapolsek Kota Juang, Bireuen.
Aksi di siang bolong itu samar-samar terekam kamera pengawas dari salah satu bangunan di lokasi kejadian.
Supriadi menyebutkan uang itu untuk operasional Dayah MUDI Mesra. Dia tak bisa berbicara banyak karena masih syok.
Teman korban, Ketua Umum Dayah MUDI II, Tgk Nainunis menyebutkan, aksi pencurian berlangsung sangat cepat. Korban baru saja memakirkan mobil, setelah menempuh perjalanan dari Samalanga menuju Bireuen.
“Kaca dijebol, pelaku dua orang mengendarai sepeda motor. Korban setelah tarik uang di Samalanga di BSI, langsung berangkat ke Bireuen dan parkir. Uang di jok depan samping supir, uang diambil Rp 320 juta,” kata Tgk Nainunis.
Korban saat itu, sebut Tgk Nainunis, karena belum sempat menyimpan uang di brangkas langsung berangkat menuju Bireuen dengan tujuan ke GraPARI untuk komplain kuota internet. Namun, sebelum menuju ke GraPARI, berhenti sebentar untuk ngopi di Optimum/Grand Coffee, Kota Juang, Bireuen.