TAKENGON — Baitulmal Aceh (BMA) terpilih sebagai juara 1 Lomba Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Bank Indonesia (BI) Aceh Tahun 2022 untuk kategori Lembaga ZISWAF Unggulan Provinsi Aceh. Selain mendapatkan piagam, BMA juga diberi hadiah berupa uang penghargaan sebesar Rp 15 juta.
Penobatan pemenang berlangsung Ahad (26/6) sore di lokasi Festival Meurah Silu, Lapangan Meusara Alun, Takengon.
Anggota Badan BMA Mukhlis Sya’ya yang hadir sebagai presenter mewakili BMA menjelaskan, perlombaan fokus pada program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh lembaga pengelola ZISWAF. Program BMA yang dipresentasikan di hadapan juri pada sesi final lomba ini adalah program Gampong Zakat Produktif (GZP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
“Baitulmal Aceh memiliki sejumlah program yang fokus pada pemberdayaan ekonomi mustahik. Sasaran intervensinya beragam, mulai dari perorangan, kelompok, keluarga, hingga gampong. Pada perlombaan ini yang kami presentasikan adalah program berbasis kelompok atau KUBE dan berbasis gampong atau GZP,” sebut Mukhlis.
Sampel penerima manfaat yang dipaparkan Mukhlis untuk program KUBE adalah usaha pembuatan batu jala Kelompok Beudoh Beusare di Punge Blang Cut, Banda Aceh.
“Kelompok Beudoh Beusare mendapatkan modal Rp 15 juta dari dana zakat Baitul Mal Aceh tahun 2020. Kelompok ini memberdayakan kurang lebih 10 keluarga. Rata-rata pengrajinnya adalah ibu rumah tangga. Dengan modal ini, jumlah produksi batu jala meningkat. Yang awalnya 10 kilo per produksi menjadi 50 kilo,” papar Mukhlis.
Mewakili program GZP, mustahik yang dijadikan sampel adalah Usaha Penggemukan Domba di Desa Meunasah Mancang, Pidie Jaya. Mukhlis menyebutkan, desa ini mendapatkan kucuran modal senilai Rp 100 juta dari zakat BMA tahun 2021.
“Aparatur gampong yang tergabung dalam Baitul Mal Gampong (BMG) bermitra dengan BUMDES untuk mengelola modal tersebut. Mereka membeli 80 ekor domba untuk digemukkan. Keuntungan penjualan dibagikan kepada pengelola usaha dan masyarakat miskin di desa tersebut,” urai Mukhlis.