Kutacane — Samine (55) dan Siah Indah (15), ibu dan anak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat diterjang banjir bandang di Aceh Tenggara yang melanda sejumlah desa dalam Kecamatan Darul Hasanah pada Selasa malam (1/11/2022).
Kedua korban merupakan warga Desa Rambung Jaya Kecamatan Darul Hasanah ditemukan oleh warga dan Tim SAR di aliran sungai desa setempat pada Rabu (2/11) sekitar pukul 07.00 WIB.
“Kedua korban sebelumnya sempat dinyatakan hilang saat banjir bandang melanda, dan korban ditemukan meninggal dunia pada pagi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara Nazmi Desky, Rabu siang (2/11/2022).
Nazmi Desky menjelaskan kejadian tadi malam, sekitar pukul 22.00 WIB, Menurut Nazmi, korban sedang di rumah dekat bantaran sungai saat banjir bandang terjadi. Ayah dan seorang anak selamat karena terlebih dahulu lari keluar rumah.
“Ibu dan anaknya yang paling kecil meninggal dunia,” tuturnya. Keduanya terseret banjir bandang sejauh 500 meter. Pencarian jenazah oleh tim gabungan SAR, BPBD, dan masyarakat berbuah hasil Rabu pagi.
BPBD masih mendata kerusakan akibat banjir bandang ini. “Rumah rusak lagi pendataan. Yang pasti rumah korban meninggal rusak berat. Habis,” ujarnya.
Dua excavator diturunkan ke lokasi untuk mengeruk dan menormalisasi sungai. Sampai Rabu siang, menurut Nazmi, situasi di sana sudah aman.
“Kita berdoa cuaca membaik tidak turun hujan sehingga kegiatan pascabencana bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Nazmi menjelaskan, banjir bandang tersebut terjadi setelah wilayah Aceh Tenggara diguyur hujan sejak Senin (31/10) yang mengakibatkan air sungai Alas, Lawe dan sungai Muara Baru meluap.
“Banjir bandang terjadi di Kecamatan Darul Hasanah meliputi Desa Rambung Teldak, Rambung Jaya, Seri Muda dan Lawe Pinis,” jelasnya.
Selain itu, banjir juga berdampak pada robohnya tanggul sungai Lawe Kinga, tanggul sungai Desa Muara Baru, jembatan Natam putus dan dua jembatan penghubung antar Desa Lawe Pinis dan Seri Muda juga putus total. (IA)