BANDA ACEH – Rumah merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Semakin baik pertumbuhan ekonomi maka akan berdampak pula pada meningkatnya kebutuhan hunian ideal bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Bukhari dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Aceh Tahun 2022, di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Selasa, 6 Desember 2022.
Tampak hadir Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Kepala BTN Syariah Cabang Aceh dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat REI.
“Fenomena ini selalu terjadi di mana saja, tidak terkecuali di Aceh,” kata Bukhari saat membacakan sambutan Pj Gubernur Aceh.
Ia menerangkan, berdasarkan data BPS menunjukkan sejak tahun 2005 hingga saat ini jumlah penduduk Aceh terus mengalami peningkatan, sekitar 100 ribu jiwa per tahun, atau tumbuh sebesar 2,2 persen setiap tahunnya. Laju pertumbuhan ini, kata Bukhari, tergolong cukup besar dibanding pertumbuhan nasional yang hanya 1,3 persen.
Laju pertumbuhan masyarakat ini, tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan hunian yang ideal. “Kalau saja rata-rata satu keluarga berjumlah lima orang, maka idealnya kebutuhan rumah di Aceh mencapai 20 ribu unit per tahun. Jumlah ini belum termasuk kategori yang harus di rehab atau renovasi,” ujarnya.
Melihat masih banyaknya kebutuhan rumah, Pemerintah Aceh, mengajak anggota REI Aceh untuk bekerjasama mengembangkan rumah-rumah bersubsidi yang tidak hanya terfokus di kota besar, seperti Banda Aceh dan sekitarnya, tapi juga melihat kebutuhan kabupaten dan kota lain, sehingga kesempatan masyarakat mendapatkan rumah ideal lebih merata.
“DPD REI Aceh sebagai wadah para pengembang di daerah ini kita harapkan bisa melihat peluang ini. Meski demikian, sebagai pengembang selayaknya tidak hanya melihat peluang ini sebagai bisnis yang menguntungkan, tapi organisasi ini semestinya juga punya misi sosial membantu ketersediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui pembangunan rumah bersubsidi,” pungkasnya.
Sementara Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq berharap REI Aceh mendukung upaya pemerintah kota dalam mempercepat pembangunan Banda Aceh agar setara dengan kota-kota lainnya.
“Sebagai etalase Aceh, kami terus berupaya membangun Banda Aceh menjadi kota yang modern, indah, namun tanpa meninggalkan kearifan lokal. Untuk mewujudkan hal itu, butuh dukungan semua pihak. Salah satunya tentunya dukungan dari DPD REI Aceh,” harap Bakri Siddiq.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq saat membuka Rakerda DPD REI Provinsi Aceh, di Kryad Muraya Hotel, Selasa (6/12/2022).
Bakri Siddiq juga akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk program kerja REI yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Program ini saya kira sangat tepat untuk membangkitkan kembali semangat pulih dari dampak pandemi covid, termasuk semangat menghadapi ancaman resesi 2023 akibat ketidakpastian situasi ekonomi global,” ungkap Bakri Siddiq.
Kata Pj Wali Kota, saat ini Pemko Banda Aceh terus berupaya memenuhi kebutuhan rumah layak huni untuk masyarakat kurang mampu, dan guna merealisasi hal tersebut, juga membutuhkan dukungan penuh REI Aceh.
“Demi kebutuhan hunian layak huni bagi masyarakat kurang mampu, kami terus berupaya semaksimal mungkin, dan kami juga butuh dukungan dari REI Aceh dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat Banda Aceh,” harap Bakri Siddiq.
Sementara Ketua DPD REI Aceh Muhammad Noval, mengatakan dalam agenda tahunan REI Aceh ini, nantinya seluruh pengurus yang terdiri atas para pengembang akan mengonsolidasikan setiap kegiatan real estate di Aceh, serta melahirkan beragam keputusan yang bertujuan mengevaluasi dan memperbaiki kondisi di Bumi Serambi Mekkah.
“Agenda ini untuk memberikan keputusan yang sifatnya memperbaiki kondisi ke depan, serta ikut berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Terbukti selama 7 tahun ini, kami berhasil membangun rumah subsidi sebanyak 8.000 unit di seluruh Aceh, serta menjadikan kami pelopor pelaksanaan program pemerintah 1 juta rumah subsidi,” pungkasnya. (IA)



