LHOKSEUMAWE — Sebanyak 23 pengungsi Rohingya dilaporkan melarikan diri dari tempat penampungan sementara di gedung bekas Kantor Imigrasi di Desa Ulee Blang Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Rabu (14/12).
10 orang di antaranya berhasil ditangkap kembali bersama tiga orang penjemput.
“Pengungsi Rohingya ini hendak menuju Medan, Sumatera Utara,” kata Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, Rabu (13/12/2022) seperti dilansir dari detikSumut.
Henki menjelaskan, polisi mendapat laporan dari UNHCR ada 23 imigran Rohingya terdiri atas 10 laki-laki dan 13 perempuan kabur.
Mereka disebut meninggalkan kamp penampungan pada Selasa (13/12).
Usai menerima laporan, polisi mencari keberadaan mereka. Dalam pencarian, 10 orang dapat ditangkap kembali pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB.
“3 orang yang menjemput tersebut serta 10 warga Rohingya yang dibawa dari penampungan sementara berhasilkan diamankan,” jelasnya.
Ke-13 orang tersebut saat ini masih diperiksa di Mapolres Lhokseumawe. Berdasarkan pemeriksaan sementara, para imigran itu hendak diselundupkan ke luar negeri.
“Mereka dijemput oleh tiga orang dengan menggunakan bus mobil jumbo dan mobil Avanza dengan tujuan transit Tanjung Balai dan selanjutnya menuju Malaysia,” jelasnya.
Sebelumnya, 220 imigran Rohingya terdampar di Aceh Utara dalam dua gelombang. Kedatangan pertama imigran sebanyak 110 orang di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Selasa (15/11/2022).
Sehari berselang, 119 warga etnis Rohingya mendarat di pesisir pantai Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara. Para imigran itu kemudian ditampung di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe. (IA)