SIGLI — Seorang pemuda di Gampong Lampoh Krueng Kecamatan Kota Sigli Kabupaten Pidie, AR (32) tega membacok ayah dan ibu kandungnya dengan menggunakan parang.
Pembacokan dipicu cekcok mulut saat pelaku meminta uang Rp 5 juta untuk biaya nikah ke orang tuanya. Namun ibunya mengaku tidak sanggup memenuhi permintaan pelaku.
Pelaku AR sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam potong di Pasar Pante Teungoh, Kota Sigli.
“Kejadian berawal ketika pelaku meminta uang dengan jumlah Rp 5 juta untuk keperluan nikahnya pada ibunya, M (52),” kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali melalui Kasi Humas AKP Anwar kepada wartawan, Jum’at (13/1/2023) seperti dilansir dari detikSumut.
Insiden berdarah itu terjadi di rumah mereka di Lampoh Krueng Kecamatan Kota Sigli, pada Kamis malam (12/1) sekitar pukul 19.30 Wib.
Saat kejadian, di rumah ada pelaku, korban M, ayah berinisial R dan adiknya A (27).
Korban M ketika itu mengaku tidak mempunyai uang dengan jumlah yang diminta pelaku. A disebut kecewa sehingga terlibat cekcok mulut dengan ibu kandungnya.
Mendengar percekcokan, adik kandungnya keluar dan meminta agar tidak terjadi keributan. A lalu mengambil sebilah parang hendak membacok adiknya, serta merusak sebuah motor milik ayahnya.
Kedua orang tuanya mencoba melerai keributan tersebut. Namun nahas, keduanya terkena bacokan.
“Pada saat meleraikan cekcok antara pelaku dengan adiknya, saat itulah korban M terluka di bagian jari tangannya dan R terluka di bagian telapak kakinya akibat tersabet parang yang dipegang oleh pelaku,” jelas Anwar.
Usai kejadian, kedua korban dibawa ke rumah sakit oleh sejumlah personel polisi. Sementara pelaku kabur saat hendak ditangkap.
“Pelaku kabur lewat pintu belakang rumah ke arah semak-semak belakang rumahnya,” sebutnya.
Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, melalui Kapolsek Kota Sigli Ipda Benny Eka Permana menyebutkan, hingga saat ini pelaku belum tertangkap dan dalam upaya pencarian. Saat kabur pelaku memegang sebilah parang. (IA)