Pacu Pertumbuhan Ekonomi Lewat Industri Pengolahan, DPMPTSP Aceh Gelar IPF
BANDA ACEH – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh menggelar Aceh Investment Planning Forum (IPF) 2023.
Kegiatan bertema “Sinkronisasi Rencana Investasi dalam Mewujudkan Hilirisasi Industri Aceh berbasis Komoditas Unggulan Daerah” itu berlangsung di Auditorium Teuku Umar Gedung Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Selasa (14/3/2023).
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Aceh Dr M Jafar SH MHum mewakili Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki membuka secara resmi Aceh Investment Planning Forum (IPF) 2023.
Investasi merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh yang inklusif, khususnya investasi hilirisasi berbasis SDA yang memiliki peran penting untuk mendukung tercapainya sasaran strategis investasi Aceh, seperti hilirisasi industri di sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan, termasuk juga hilirisasi di sektor minyak, gas bumi, mineral dan batubara melalui semangat “Aceh Green Investment”.
“Merujuk RPJP Aceh 2012-2032 dan RUPM Aceh 2015-2025, kebijakan investasi Aceh belum berkembang dari pengelolaan sektor pertanian dan sumber daya mineral ke arah hilirisasi industri berbasis SDA dalam menciptakan multiflier effect, meningkatkan added value, memperkuat struktur industri dan menumbuhkan populasi industri serta lapangan pekerjaan. Hilirisasi industri berbasis SDA sangat relevan dengan kondisi Aceh saat ini yang memiliki kekayaan hayati, mineral dan tambang sebagai bahan baku industri,” ungkap Jafar.
Jafar menambahkan, kegiatan ekspor Aceh masih bergantung pada tiga komoditas saja, yakni batu bara, kopi dan pinang.
Ketiga produk itu langsung dijual atau diekspor keluar Aceh, tanpa melalui proses pengolahan, sehingga capaian realisasi di sektor industri pengolahan Aceh masih rendah, yaitu sebesar 4,68%, masih di bawah Sumatera sebesar 20,50%.
Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Aceh dalam 10 tahun terakhir sebesar 2,66%. Sementara, Sumatera tumbuh sebesar 3,92%.