Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman
Banda Aceh — Dalam beberapa minggu terakhir, para wartawan di Aceh banyak yang mengeluhkan sulitnya memperoleh tentang informasi terkait perkembangan kasus virus Corona (Covid-19) di provinsi itu.
Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh, Tarmilin Usman. Menurut Tarmilin, dengan kondisi tersebut, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, khususnya tentang informasi Covid-19 seperti tidak berfungsi.
“Kita tanya Kadis Kesehatan, katanya hubungi Jubir Covid-19 saja. Lalu tanya Jubir, katanya belum masuk data,”
“Kita tanya Kadis Kesehatan, katanya hubungi Jubir Covid-19 saja. Lalu tanya Jubir, katanya belum masuk data,” kata Tarmilin Usman kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu (12/7).
Menurut Tarmilin, kondisi seperti ini sebaiknya jangan dibiarkan terus terjadi, ditakutkan bakal melahirkan informasi yang berbeda. Akhirnya, akan terjadi multitafsir di tengah masyarakat Aceh.
Maka dari itu, Tarmilin menyarankan kepada penanggungjawab gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Aceh dapat menata kembali mengenai penyampaian informasi tersebut kepada media.
“Ini penting, karena media juga punya tugas menekan kasus Covid-19 ini,” sebut Tarmilin.
Sebenarnya, lanjut Tarmilin, apa yang sudah ditata saat awal munculnya kasus Covid-19 Aceh sudah baik dari segi pemberian informasi.
Dimana, seluruh perkembangan kasus Corona di Aceh disiarkan langsung oleh Juru Bicara, setiap hari pukul 15.00 WIB.
Tarmilin menambahkan, keluhan sulitnya memperoleh informasi saat ini yang disampaikan wartawan sangat beralasan, karena justru ada media tertentu yang lebih cepat mendapatkan informasi kasus Covid-19, sementara kepada media lainnya justru Jubir mengaku belum punya data untuk disampaikan kepada wartawan.
“Sudah tidak benar ini, Jubir saja nggak ada informasi. Bagai ada anak tiri dalam mendapatkan informasi Covid-19 di Aceh. Ada apa ini,” tanya Tarmilin.
Menurutnnya, apa yang sudah dilakukan Tim Jubir Covid-19 Pusat, sebenarnya bisa kembali diterapkan di Aceh.
“Kita berharap bisa ditata kembalilah, jangan sampai beredarnya info hoax di medsos, gara-gara Jubir Covid-19 yang tidak berfungsi,” pungkas Tarmilin. (IA)