INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

‘Tak Ingin Melaut Lagi, Kami Mau Sekolah Lagi’

Last updated: Sabtu, 18 Juli 2020 07:07 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
'Tak Ingin Melaut Lagi, Kami Mau Sekolah Lagi'
SHARE

Enam Nelayan Anak asal Aceh yang dipulangkan dari Thailand saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 16 Juli 2020.

Duduk melingkari meja kayu coklat berbentuk oval, enam remaja itu terlihat tenang. Karena tak seperti biasanya, pada Jum’at, 17 Juli 2020 pagi itu, mereka berhadapan dengan orang nomor satu di Pemerintahan Aceh.

Harga Tiket Pesawat Antarwilayah Aceh Tembus Rp8 Juta di Tengah Bencana ‎

Walau tak terlihat senyuman, karena masker medis yang menutupi wajah mereka. Tapi gerak gerik para remaja itu tampak semangat. Timbul harapan baru dalam mata mereka, seolah ingin segera sampai ke kampung halaman.

- ADVERTISEMENT -

Keenam nelayan anak di bawah umur ini, tengah dipulangkan dari Thailand itu, diajak ngobrol dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah di ruang rapat lantai II, Mess Aceh Indramayu, Jakarta.

Satu persatu mereka memperkenalkan diri. Ikbal (16) asal Kampung Leugeu Baru, Peureulak, Aceh Timur, yang duduk paling depan memulai menyebutkan namanya.

- ADVERTISEMENT -
Desa Sekumur, Kampung yang Hilang di Aceh Tamiang: 280 Rumah Hanyut Disapu Banjir

Lalu, diteruskan Mawardi (16) asal kampung Matang Bungong, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Abdul Aziz (16) asal Paya Seungat, Peureulak Barat, Aceh Timur.

Berikutnya, giliran Mustafa (18) asal Idi Cut, Aceh Timur, Hamdan (17) Peudawa Rayeuk, dan terakhir M Israkil Kasta (17) asal Pulo Blang Mangat, Syamtalira Bayu, Aceh Utara.

Sementara Mawardi yang ditangkap petugas keamanan Thailand bersama 32 nelayan lainnya di Perairan Andaman, pada 21 Januari 2020 lalu, dengan Kapal Motor (KM) Perkasa Mahera dan Vothus menceritakan kisahnya.

Pemain Persiraja Banda Aceh Muammar Khadafi telah bertemu keluarganya setelah lima hari putus kontak akibat lumpuhnya jaringan komunikasi di Aceh Timur pasca banjir bandang.
Sempat Putus Kontak, Pemain Persiraja Muammar Khadafi Temukan Keluarga di Aceh Timur

“Kami ditangkap saat hendak mau jemput boat kecil yang mengalami kerusakan mesin, hingga dibawa arus laut memasuki wilayah perairan laut Thailand,” ujarnya.

- ADVERTISEMENT -

Apalagi, kapal kecil tersebut merupakan adik kandung sang pawang di kapal tempatnya bernaung. Sehingga berinisiatif untuk membantu menariknya.

“Padahal saat itu kami sudah mau pulang ke darat. Namun karena dihubungi dengan telek, kami balik lagi,” katanya.

Karena kejadian itu, mereka pun diamankan oleh petugas, karena sudah melewati perbatasan wilayah negara Thailand. “Padahal hanya 2 mil boat itu lewat ke perairan mereka,” kata Mawardi yang saat itu ditangkap sekitar pukul 06.00 pagi.

Mawardi bercerita, selama proses penahanan di Phang Ngah hingga persidangan, awalnya mereka dicampur dengan orang dewasa. “Kemudian kami bertiga yang masih anak-anak, dipindahkan ke tempat khusus anak,” sebut Mawardi.

Lain lagi dengan Musfata, lelaki yatim piatu ini diamankan pada 10 Maret 2020 bersama 23 nelayan dengan menggunakan KM Tuah Sulthan Baru, yang mengalami kerusakan mesin kapal mereka di tengah laut.

“Jadi malam itu mesin kapal rusak, telek juga rusak. Sehingga kita hanyut tiga hari tiga malam, dan masuk ke wilayah mereka (Thailand) tidak terlalu jauh, sekitar 20 mil saja,” kata Mustafa.

Namun, yang membuat mereka merasa bersalah adalah, jaring pukat yang dilabuhkan kapal mereka posisinya masih di dalam air laut. Sehingga mereka tidak bisa berbicara banyak.

“Di situlah salah kita sedikit. Waktu itu jaring pukatnya dalam air belum sempat diangkat, mesin boat sudah rusak. Kemudian saat itulah kami ditangkap, sekitar pukul 8 malam,” bebernya.

Padahal, tambahnya, hasil tangkapan mereka tidak banyak. Meskipun sudah menjelaskan bahwa mereka terbawa hanyut karena mesin perahu mereka rusak, namun apa dikata pihak hukum kelautan Thailand harus tetap menjalankan tugas mereka.

Sebelum dibawa ke kantor polisi di Phang Ngah, Mustafa berkisah, mereka terlebih dahulu diminta mengisi data-data nama mereka secara lengkap. Malam itu, dirinya bersama dua anak di bawah umur lainnya masih bersama puluhan ABK lain.

“Namun, besoknya kita bertiga dipisahkan dan dibawa ke Phuket, lebih kurang 25 hari, kemudian dibawa ke pengadilan untuk persidangan,” katanya.

Dalam persidangan itu, ia mengetahui nelayan lainnya dihukum 1 tahun penjara. Sedangkan Musfata dan dua rekan sebayanya tidak dihukum, karena masih di bawah umur.

Mustafa melanjutkan, setelah mengikuti persidangan, dirinya bersama dua anak lainnya dibawa ke tempat tahanan semula, hampir dua bulan dengan makan seadanya. Mereka sempat berpindah lagi ke tempat lain, yakni ke Phang Nga.

“Di sanalah kami bertemu dengan tiga ABK lainnya yang seumuran kami, dari kapal KM Perkasa Mahera,” kata dia.

Mawardi maupun Mustafa, bisa bernafas lega mencium udara Jakarta saat keluar dari pintu pesawat Garuda. Dia dan keenam ABK di bawah umur tak dapat menahan harunya.

Di hadapan Plt. Gubernur Aceh, keenam ABK ini mengaku menyesal dan tidak ingin melaut lagi. Penyesalan tersebut menjadi lucu karena diucapkan serentak dan membuat semua yang berada di dalam ruangan tertawa.

“Kami tidak ingin melaut lagi,” serentak sama-sama menjawab pertanyaan Plt Gubernur Aceh.

Mawardi beserta kelima ABK anak di bawah umur berharap, mereka masih punya harapan baru ketika sampai di Aceh. Mereka ingin melanjutkan sekolah mereka lagi. Hampir semua anak ini putus sekolah. Mereka hanya menyelesaikan Sekolah Dasar (SD).

“Cuma, seandainya ada kesempatan untuk sekolah lagi, dan pemerintah mau membantu agar kami bisa sekolah, kami semua mau sekolah lagi,” kata Mawardi. Dia bercita-cita untuk menjadi “Brandweer”, atau PMK, pasukan yang bertugas memadamkan kebakaran.

Mereka bersyukur dan berterima kasih kepada pihak yang telah membantu pemulangan ini, terutama Pemerintah Aceh dan Pusat. “Kami berterima kasih kepada Bapak Plt Gubernur, dan pihak lain yang telah membantu kami,” pungkasnya. [*]

Previous Article Ketua IDI Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal Rahman, Sp.OT M.Kes Tanggapi Wakil Ketua MPU Aceh, IDI: Jenazah Covid-19 Virusnya Sangat Infeksius
Next Article Penandatanganan perjanjian kerja sama PLN dan Kanwil BPN Provinsi Aceh Sertifikasi Aset Tanah, PLN – BPN Aceh Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

Populer

Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Umum
Harga Tiket Pesawat Antarwilayah Aceh Tembus Rp8 Juta di Tengah Bencana ‎
Kamis, 4 Desember 2025
Kondisi kota Kuala Simpang di Kabupaten Aceh Tamiang usai banjir bandang yang lumpuh total dan mencekam. (Foto: Ist)
Aceh
Aceh Tamiang Lumpuh Total dan Mencekam, Warga Mulai Kelaparan: Mirip Tsunami 2004 di Banda Aceh
Rabu, 3 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Ketua PSSI Aceh Nazir Adam
Umum

PSSI Aceh Minta KONI Alihkan Dana Pembinaan Atlet untuk Korban Banjir

Rabu, 3 Desember 2025
Pemerintah Aceh meminta pemerintah pusat mempermudah proses perizinan masuknya bantuan dari internasional guna mempercepat penanganan darurat bencana di sejumlah wilayah. (Foto: Ist)
Umum

Pemerintah Pusat Diminta Permudah Izin Bantuan Internasional untuk Aceh

Rabu, 3 Desember 2025
Memasuki hari ketujuh bencana banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Bencana menilai penanganan pemerintah masih sangat lamban. (Foto: Ist)
Umum

Penanganan Banjir–Longsor Aceh Lamban, Koalisi Sipil Desak Refocusing APBA

Rabu, 3 Desember 2025
Pemko Banda Aceh mengerahkan petugas Dishub dan Satpol PP untuk melakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas pada sejumlah SPBU. (Foto: Ist)
Umum

Wali Kota Banda Aceh Kerahkan Petugas Dishub dan Satpol PP Atasi Kemacetan Antrian SPBU

Rabu, 3 Desember 2025
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Abdul Harris Almakhsyari didampingi Anggota DPR RI Dapil Aceh, M Nasir Djamil dan Ghufran Zainal Abidin menyerahkan bantuan untuk korban banjir Aceh di Posko Tanggap Darurat Bencana DPW PKS Aceh, Rabu (3/12). (Foto: Ist)
Umum

Fraksi PKS DPR RI dan DPP PKS Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh

Rabu, 3 Desember 2025
Enam Bakal Calon (Balon) Rektor Universitas Syiah Kuala mengikuti proses assessment tim independen mulai 2–18 Desember 2025 di Sekretariat Pemilihan Rektor USK. (Foto: Ist)
Umum

Tahapan Pemilihan Rektor USK Terus Berlanjut, Enam Balon Ikuti Assessment Tim Independen

Rabu, 3 Desember 2025
Personel Polres Aceh Tenggara berhasil mengevakuasi jenazah laki-laki tanpa identitas yang ditemukan di aliran Sungai Alas, Desa Aunan Sepakat, Kecamatan Ketambe, Selasa (2/12). (Foto: Ist)
Umum

Polres Aceh Tenggara Evakuasi Jenazah Korban Banjir di Sungai Alas

Rabu, 3 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menginstruksikan Kepala SKPA dan PNS di lingkungan Pemerintah Aceh berpartisipasi aktif dalam penggalangan dana kemanusiaan. (Foto: Ist)
Umum

Gubernur Aceh Instruksikan SKPA Donasi untuk Korban Bencana

Rabu, 3 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?