Pangdam Mayjen TNI Hassanuddin didampingi Wali Nanggroe pada dialog kebangsaan di Desa Bukit Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Sabtu (15/8)
Aceh Utara — Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Hassanuddin, mengajak untuk menjaga perdamaian Aceh yang telah berusia 15 tahun hingga saat ini, yang bersinergi TNI/Polri dengan masyarakat agar ke depan Aceh bangkit dan maju.
Hal itu disampaikan Pangdam Mayjen TNI Hassanuddin pada dialog kebangsaan dalam rangka kegiatan serbuan teritorial Kodim 0103/Aceh Utara di jajaran Korem 011/Lilawangsa, di Desa Bukit Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Sabtu (15/8).
Kegiatan dialog kebangsaan itu turut dihadiri, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Muzakir Manaf (Mualem), Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro, Ketua DPRA Aceh, Dahlan Jamaluddin, Ketua BRA Aceh, Dandim 0103/Aceh Utara, tamu dan undangan masyarakat Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Menjaga dan bersinergi TNI, Polri dan masyarakat Aceh dalam menjaga perdamaian di Aceh, itu sudah menjadi komitmen bersama, memajukan Aceh menjadi lebih baik, makmur dan sejahtera.
“Harapan kita dengan adanya perdamaian ini Aceh ke depan bisa bangkit dan maju. Mari secara bersama-sama menjaga perdamaian yang selama ini sudah berjalan baik,” harap Pangdam IM.

“Banyak hal tanggung jawab moral bagaimana mensejahterakan masyarakat Aceh ke depan, termasuk menjaga kesehatan kita semua seluruh masyarakat yang ada di Aceh dalam menghadapi Covid – 19 melakukan kebiasan baru menuju new normal,” tutup Pangdam IM.
Sementara Wali Nangroe Aceh Malik Mahmud mengatakan selama ini banyak di kalangan masyarakat Aceh yang bertanya, apakah sudah terealisasi butir-butir MoU Helsinki.
“Memang ada beberapa butir lagi yang belum selesai, tetapi bagi saya yang ikut menandatangani kesepakatan perjanjian MoU Helsinki antara GAM-RI saya tetap memperjuangkannya, setiap ada kesempatan saya bertemu dengan petinggi-petinggi pemerintah Indonesia untuk membahas tentang poin-poin perjanjian tersebut.