Pidie Jaya – Pelayanan kesehatan di Puskesmas Blang Kuta, Kecamatan Bandar Dua Pidie Jaya (Pijay) saat ini harus ditutup sementara, setelah salah seorang tenaga medis yang bertugas di Puskesmas tersebut terkonfirmasi positif terinfeksi Coronavirus Disease (COVID-19).
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pijay, Eddy Azwar SKM MKes Selasa (18/8) juga membenarkan adanya penutupan pelayanan kesehatan di Puskesmas Blang Kuta setelah seorang
dokter umum berinisial N (29 tahun) dinyatakan positif terinfeksi virus Corona berdasarkan hasil uji swab dari laboratorium PCR.
Sebelum terkonfirmasi positif COVID-19, awalnya N mendatangi tim gugus tugas covid-19 guna melakukan rapid test, disebabkan dokter tersebut bermasalah dengan indra penciumannya.
“Hasil rapid reaktif, sehingga tenaga medis itu melakukan tes swab mandiri. Hasilnya swab yang kita terima pada 16 Agustus positif COVID-19,” jelas Eddy Azwar,
Menurutnya, berdasarkan hasil tersebut pihak gugus tugas langsung memerintahkan agar pelayanan Puskemas Blang Kuta ditutup sementara untuk beberapa hari kemudian.
“Mulai hari ini, Selasa (18/8) aktivitas pelayanan kesehatan kita hentikan sementara di Puskesmas Blang Kuta,” kata Eddy.
Supaya pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak terganggu, masyarakat yang membutuhkan pelayanan dialihkan ke Puskesmas Bandar Dua, Pidie Jaya.
Pasca keluar hasil yang menyatakan positif salah satu tenaga mrdis di Puskesmas Blang Kuta, Puskermas tersebut juga sudah disemprot disinfektan.
“Sudah disemprot disinfektan, dan pelayanan kesehatan dihentikan satu hingga dua minggu ke depan sampai selesai masa isolasi,” jelas Eddy.
Sementara seluruh staf Puskemas, yang berjumlah 55 orang telah dilakukan rapid test di Gedung Tgk Chiek Pante Geulima, Meureudu.
Lima diantaranya dinyatakan reaktif sehingga diperlukan langkah uji swab kembali untuk memastikan apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Ini akan diketahui beberapa hari kemudian.
“Orang yang mempunya kontak dengan N sebanyak 55 orang, dan lima diantaranya dinyatakan reaktif setelah dilakukan rapid tes.
N sekarang menjalani isolasi mandiri, begitu juga lima orang yang reaktif hasil rapid tes melakukan hal serupa (isolasi mandiri),” pungkas Eddy. (IA