INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Syariah

Jangan Bermimpi Persatuan Umat Mengharuskan Keragaman Pemikiran

Last updated: Rabu, 26 Agustus 2020 16:26 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
SHARE

Dibangunnya masjid sebagai awal perjalanan membangun peradaban itu juga menunjukkan bahwa peradaban dalam Islam tidak akan bisa terpisahkan dari “koneksi samawi” (nilai-nilai ketuhanan). Peradaban dalam Islam tidak ditandai oleh gedung-gedung yang mencakar langit. Tidak pula oleh akumulasi keuangan di pusat-pusat bisnis dan perbankan.

Peradaban dalam Islam adalah pembangunan yang mengkombinasi (menyatukan) jasad, akal dan ruh, materi, Ilmu, dan spiritualitas.

Perubahan Nasib Suatu Kaum Dimulai dari Diri Sendiri, Pesan Al-Qur’an untuk Umat

Masjid adalah gedung yang penampakannya seperti gedung-gedung yang lain. Tapi masjid itu menjadi tempat di mana asma Allah dikumandangkan (yudzkaru fiiha ismullah). Sehingga gedung yang sejatinya juga terbuat dari materi yang sama ternyata memiliki nilai (value) yang berbeda.

- ADVERTISEMENT -

Dan di situ pulalah kekhasan peradaban Islam. Peradaban yang memiliki nilai atau makna yang agung. Bukan sekedar bernilai material duniawi. Tapi nilai samawi (heavenly value) yang berisifat luhur dan abadi.

Peradaban islami inilah yang didambakan oleh kehidupan semua manusia normal. Manusia yang menginginkan “kebahagiaan” dan bukan sekedar “kesenangan”. Peradaban yang terkoneksi secara samawi akan membawa kesenangan (mataa’). Tapi hampa dari kebahagiaan (sa’adah).

- ADVERTISEMENT -
Imam Besar Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Tgk Saifuddin A. Rasyid
Umat Islam Jangan Latah Respon Informasi yang Diterima

Dan peradaban ini pulalah yang diimpikan dunia modern yang hingga saat ini sekedar mempu menawarkan “kesenangan” (mataa’) dan bukan kebahagiaan (sa’adah).

Barangkali peradaban yang seperti inilah yang digambarkan dalam Al-qur’an: “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur” (negeri yang indah yang diridhai oleh Tuhan yang Maha Pengampun).

Atau lebih jelas lagi Allah menggambarkannya: “Kalau saja penduduk suatu negeri itu beriman dan bertakwa akan Kami bukakan pintu-pintu barokah dari langit dan bumi.”

Penyuluh Agama Islam Kabupaten Aceh Besar, Drs Tgk Syaiful Mar AAI
Kepemimpinan Rasulullah Aktual Sepanjang Zaman

Ayat itu jelas dan tegas mengaitkan secara dekat dan tak terpisahkan antara keberkahan langit dna bumi. Dengan keberkahan langit terbuka, berkah-berkah bumi akan pula terbuka. Dan ini pula yang menjadi karakteristik utama peradaban Islam.

- ADVERTISEMENT -

Rekonsiliasi internal

Hal kedua yang dilakukan oleh Rasulullah SAW setiba di Madinah adalah “at-taakhaa” atau membangun “ukhuwah imaniyah” antara muhajirin dan anshar. Sebuah kebijakan pemimpin (leadership policy) yang sangat krusial dalam membangun kesatuan umatnya.

Jika kita melihat Al-quran maupun hadits-hadits Rasulullah SAW akan didapati perintah bersatu dan ukhuwah menyusul setelah perintah takwa dan iman itu sendiri.

Perhatikan ayat: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian dengan takwa yang seungguhnya. Dan janganlah mati kecuali dalam keadaan muslim.l”.

Ayat yang memerintahkan bertakwa ini dengan tegas dan segera disusul dengan perintah bersatu: “Dan berpeganglah kamu semua kepada tali agama Allah dan jangan berpecah belah…”.

Urgensi ukhuwah ini menjadikan Rasulullah SAW setiba di Madinah segera menindak lanjutinya. Khususnya antara dua kelompok yang baru saling berinteraksi yang sudah pasti ada rasa asing dan jarak.

Kedua kelompok, Muhajirin dan Anshar, ini memiliki alasan untuk merasa lebih dari yang lain. Muhajirin bisa merasa lebih karena kedekatan dengan Rasulullah sejak awal perjuangan. Sementara Anshar bisa merasa lebih karena merekalah sebagai “tuan rumah” di saat muhajirin diusir dari tanah kelahiran mereka.

Artinya, gesekan antara kedua kelompok ini bisa menjadi isu pribumi dan non pribumi. Seperti yang pernah terjadi antara native American Muslim dan imigran Muslim di AS.

Ternyata apa yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW tersebut memang terbukti di kemudian hari. Khususnya di saat akan diadakan pemilihan pemimpin pertama di kalangan komunitas Muslim. Sentimen kelompok (muhajir dan anshar) mencuat. Walau kemudian dapat dengan segera diredam sehingga tidak meluas dan meruncing.

Merujuk kepada apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di awal pindahnya beliau ke Madinah itu mengingatkan kita kembali tentang realita umat masa kini.

Umat ini sedang tercabik-cabik oleh berbagai paham dan isu, yang boleh jadi justeru menjadi bagian dari rancangan orang lain untuk merusak Islam dari dalam.

Oleh karenanya “rekonsiliasi internal” semua pihak di kalangan umat ini menjadi sebuah keharusan. Tentu harus dibangun sebuah kesadaran bahwa bagaimanapun juga perbedaan, bahkan dalam hal-hal yang fundamental sekalipun, ukhuwah dan persatuan menjadi sebuah yang mendasar dalam proses kemenangan kolektif.

Perbedaan-perbedaan yang ada adalah bagian dari “sunnatullah” dalam pembentukan ummah wahidah (umat yang satu) ini. Jangan pernah bermimpi bahwa persatuan umat ini mengharuskan “keragaman” dalam pemikiran dan karya.

Saya biasanya mengekspresikan dalam bahasa Inggris: Unity, not Uniformity. Artinya yang diperlukan adalah kesatuan. Bukan menyeragamkan umat ini. Karena memaksa untuk menyamakan segala hal dalam hidup adalah kemustahilan dan bertentangan dengan tabiat hidup itu sendiri.

Saya melihat rekonsiliasi internal umat diperlukan dalam segala skala eksistensinya. Rekonsiliasi dalam penafsiran keagamaan (religious interpretations), sikap politik (political choice), organisasi pergerakan (munazzhamat harakiyah), hingga kepada “ikhtilaf sya’biyah wa wathoniyah” (Keragaman bangsa dan negara). Semua itu adalah realita umat yang tidak harus mencabik-cabik ukhuwah dan persatuan.

Dengan semakin membesarnya umat masa kini, termasuk berkembangnya Islam di negara-negara mayoritas non Muslim seperti Amerika, menjadikan umat semakin mengglobal dan permasalahannya juga semakin komplikasi.

Oleh karena itu upaya “rekonsiliasi imaniyah” untuk membangun ukhuwah Islamiyah menjadi salah satu “haajah asaasiyah al-mu’ashorah” (kebutuhan pokok masa kini).

New York, 25 Agustus 2020

(Bersambung)!

* Presiden Nusantara Foundation

Previous Article Alaidin Abu Abbas Covid-19 Bisa Ditekan Jika Semua Pihak Patuhi Protokol Kesehatan
Next Article Bertambah 32 Lagi, Kasus Positif Covid-19 Aceh Sudah 1.292 Orang

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Syariah

Busana Tak Sesuai Syariat, Pengendara di Aceh Besar Terjaring Razia

Kamis, 25 September 2025
Ustaz Mursalin Basyah Lc MA
Syariah

Jauhi Pertemanan Toxic, Bangun Perilaku Sosial yang Sehat

Jumat, 19 September 2025
Syariah

Kemenag Banda Aceh Hadirkan Pengajian untuk Pedagang di Lapangan Blang Padang

Jumat, 19 September 2025
Wakil Imum Chik Masjid Raya Baiturrahman, Tgk Habibie Waly S.TH
Syariah

Jangan Jadikan Teladan dalam Kehidupan Selain Rasulullah

Jumat, 12 September 2025
Tgk Saifuddin A. Rasyid, Imam Besar Mesjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Syariah

Kehidupan Bangsa Terasa Jauh dari Nilai-nilai Islam

Jumat, 5 September 2025
Syariah

Ustaz Mursalin Basyah Ungkap Tiga Kunci Kebahagiaan Hidup

Sabtu, 30 Agustus 2025
Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal Kota (BMK) Banda Aceh Tgk Safwani Zainun SPd.I
Syariah

Jangan Terlena dengan Dunia Fana, Orang Cerdas Mempersiapkan Hidup Setelah Mati

Jumat, 29 Agustus 2025
Alumni Fakultas Dakwah UIN Ar Raniry Tgk Muhammad Yusuf SSos.I MA
Syariah

Berbakti kepada Orang Tua Wujud Rasa Syukur dan Kunci Keberkahan Hidup

Jumat, 22 Agustus 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?