Penyemprotan cairan disinfektan di Kantor Wali Kota Banda Aceh
Banda Aceh — Meski pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus melanda, namun Pemko Banda Aceh memastikan pelayanan untuk masyarakat tetap berjalan. Apalagi pelayanan publik seperti pelayanan administrasi kependudukan.
Asisten Administrasi Umum Serdakota Banda Aceh, Drs Tarmizi Yahya MM mengatakan sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, ASN bekerja di rumah untuk memastikan pelayanan bagi masyarakat tidak terhenti.
Untuk teknisnya, diatur sesuai arahan kepala daerah masing-masing.
“Sesuai arahan Pak Wali Kota, pelayanan tidak boleh berhenti, tapi keselamatan bagi ASN juga tetap jadi prioritas. Karenanya Pak Wali telah meminta diatur shift bagi ASN yang bekerja. Dan juga diatur sistem bekerja dari rumah atau yang biasa disebut Work From Home (WFH),” ungkap Tarmizi Yahya, Ahad (30/8)’
Lanjut Tarmizi, untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan maksimal, Wali Kota meminta ASN Pemko Banda Aceh dapat mengoptimalkan sarana komunikasi yang ada untuk mendukung cara bekerja dari rumah.
“Jadi sebenarnya bagi ASN itu tidak ada istilah libur. Bekerja dari rumah itu bagian dari mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan phisycal distancing. Tapi pelayanan tetap berlanjut,” tutup Tarmizi Yahya.
Pemerintah Kota Banda Aceh juga terus melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, menyusul meningkatnya kasus positif di Banda Aceh. Terakhir, Wakil Wali Kota, Zainal Arifin juga terkonfirmasi positif Covid-19
“Setiap ada kasus positif, kita selalu telusuri siapa saja yang pernah kontak. Lalu kita test swab untuk memastikan tidak tertular ke yang lain,” ujar Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes, Sabtu (29/8).
Kata Lukman, bukan hanya kasus positif yang menimpa Wakil Wali Kota, tapi tracking selalu dilakukan setiap ditemukan ada kasus positif.
Terkait kasus positif Chek Zainal-Sapaan akrab Wakil Wali Kota-juga diberlakukan sama. Siapa saja yang pernah kontak, juga ditracking.
“Tentunya yang pernah kontak dengan Pak Wakil ASN di jajaran Pemko, tetap kita lakukan tracking,” tambah Lukman.
Upaya pencegahan lainnya juga teus dilakukan, seperti penyemprotan cairan disinfektan di seluruh fasilitas publik.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah mengatakan sejak Covid-19 mewabah di Aceh Maret lalu, Pemko sudah mulai melakukan usaha-usaha pencegahan, termasuk penyemprotan cairan disinfektan.
Fasilitas publik menjadi prioritas utama disterilkan, seperti pasar, rumah ibadah dan kantor-kantor pelayanan publik.
”Ini terus menerus dilakukan, apalagi jika ada penambahan kasus positif. Lokasi tersebut disemprot hingga beberapa hari kedepan untuk disterilkan,” ungkap Rizal Abdillah.
Katanya, sampai saat ini pihaknya juga tidak berhenti melakukan penyemprotan tersebut. Sejak kemarin, fasilitas publik, termasuk Balai Kota, Gedung DPRK, MPP hingga pendopo Wakil Wali Kota dan pendopo Wali Kota juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan. (IA)