INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Aceh

FJL Sorot Perambahan Hutan Gunung Leuser Kian Parah di Tenggulun Aceh Tamiang

Last updated: Minggu, 6 Oktober 2024 14:25 WIB
By Fauzan
Share
Lama Bacaan 6 Menit
FJL Aceh mengadakan nonton bareng dan diskusi dalam rangka peluncuran film "Lemah Kuasa di Tanah Negara" di Escape Green Bistro Coffee, Banda Aceh, Sabtu malam (5/10).
FJL Aceh mengadakan nonton bareng dan diskusi dalam rangka peluncuran film "Lemah Kuasa di Tanah Negara" di Escape Green Bistro Coffee, Banda Aceh, Sabtu malam (5/10).
SHARE

INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh mengadakan nonton bareng dan diskusi dalam rangka peluncuran film “Lemah Kuasa di Tanah Negara” di Escape Green Bistro Coffee, Banda Aceh, Sabtu malam (5/10/2024).

Kepala Departemen Advokasi FJL Aceh Hidayatullah, mengatakan film dokumenter ini diproduksi langsung oleh tim FJL Aceh.

Tiga pemuda mengibarkan bendera Bintang Bulan di tugu pusat kota juang Bireuen, Ahad (7/12), saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Bireuen dalam rangka meninjau korban banjir bandang dan pembangunan jembatan Bailey. (Foto: Ist)
Tiga Pemuda Kibarkan Bendera Bintang Bulan di Bireuen Saat Presiden Prabowo Tinjau Dampak Banjir

“Film ini dibuat oleh anggota FJL Aceh, kami mencoba menjumpai sejumlah narasumber agar film ini benar-benar menarik ditonton dan secara substansi dapat menyampaikan pesan-pesan mendalam kepada penonton dengan pendekatan jurnalistik,” ucap Hidayatullah.

- ADVERTISEMENT -

Jurnalis BBC yang bertugas di wilayah Aceh ini juga menjelaskan, film ini dilatarbelakangi dengan kondisi hutan di Aceh Tamiang, khususnya di kawasan Tenggulun yang berbatasan langsung dengan wilayah Kawasan Ekosistem Leuser dan masuk kawasan taman nasional.

Hutan di kawasan ini terus berkurang akibat aktivitas ilegal yang dibiarkan tanpa tindak lanjut dari pemangku kebijakan.

- ADVERTISEMENT -
Situasi pascabencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang kini semakin memprihatinkan. (Foto: Ist)
Korban Banjir Aceh Tamiang Mulai Diserang Penyakit, Butuh Segera Bantuan Obat dan Air Bersih

“Film ini kami buat untuk memberitahukan kepada publik bahwa kondisi Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di kawasan Tenggulun, Aceh Tamiang itu sudah sangat parah. Perambahan terus terjadi setiap hari, kayu setiap malam keluar dari kawasan. Kami melihat tidak ada upaya pencegahan yang nyata dilakukan oleh pihak-pihak terkait,” jelas Dayat.

Sementara dalam sesi diskusi yang dilakukan setelah pemutaran film, FJL Aceh menghadirkan sejumlah narasumber yang selama ini fokus dalam mengampanyekan dan mengadvokasi isu-isu lingkungan di Aceh, yakni Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh dan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA). Juga dari BPKH Wilayah 18 Banda Aceh.

Direktur Eksekutif Walhi Aceh Ahmad Shalihin mengatakan, masifnya kerusakan hutan yang terjadi saat ini di Tamiang maupun wilayah lain di Aceh perlu perhatian serius dari pemerintah.

Tiba di Aceh, Prabowo Lanjutkan Perjalanan Naik Helikopter ke Bireuen Tinjau Lokasi Banjir

Terutama, perlu melakukan langkah-langkah konkret dan serius dalam menindak para pelaku kejahatan lingkungan.

- ADVERTISEMENT -

Perambahan hutan dengan dalih apa pun menurut Ahmad Sholihin merupakan kejahatan serius karena memunculkan efek domino yang sangat besar. Namun, pemerintah belum serius menanganinya secara hukum.

“Dampaknya jelas seperti kerusakan kawasan hutan, banjir, belum lagi ancaman kepunahan satwa. Dampaknya serius, kejahatannya serius, hanya penanganannya saja yang harus dipertanyakan. Apakah kategori serius, tidak serius atau pura-pura serius?” ucap Ahmad Shalihin.

Lebih lanjut Ahmad Shalihin menjelaskan pemerintah kerap membuka peluang bagi perusahaan untuk mengelola hutan dengan dalih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Upaya-upaya pengaburan regulasi, upaya-upaya untuk melegalkan deforestasi, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, kebijakan-kebijakan yang prokorporasi, lebih mementingkan kepentingan bisnis, alasannya untuk kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya tidak ada korelasinya. Padahal kalau kita lihat secara rill, daerah-daerah yang sawitnya luas seperti Aceh Singkil atau Aceh Utara, justru tingkat kemiskinannya tinggi. Kenapa? Karena kebun yang luas itu bukan punya masyarakat,” katanya.

Agung dari Yayasan HAkA menambahkan terkait kondisi kawasan hutan di Aceh yang selama ini terpantau melalui citra satelit. Agung memberikan sedikit kabar baik, bahwa jika dilihat dari tren, maka laju deforestasi di Aceh dalam beberapa tahun terakhir cenderung turun.

Jika satu dekade lalu susutan hutan di Aceh bisa lebih dari 20 ribu hektar per tahun, dalam beberapa tahun ini terpantau di bawah angka 10 ribu hektare per tahun.

Menjadi PR bersama agar angka ini bisa terus menurun. Untuk saat ini kata Agung, bukaan tutupan hutan terbesar terjadi di wilayah Suaka Margasatwa Rawa Singkil.

Namun, dalam diskusi itu juga mengemuka, sebagaimana disampaikan Muhammad Yazid dari BPKH Wilayah 18 Banda Aceh, bahwa hutan terbesar di Pulau Sumatera saat ini hanya tersisa di Aceh.

Itu artinya, hutan Aceh memegang peranan penting bagi keseimbangan ekosistem, terutama rumah bagi satwa kunci. Karena itu, semua pihak perlu menaruh atensi yang sama jangan sampai hutan terakhir di Sumatera ini berubah menjadi “hutan” monokultur.

Di akhir kegiatan, sesi komitmen bersama dipandu langsung oleh Davi Abdullah selaku pendiri FJL Aceh sekaligus jurnalis senior Kompas TV yang mengingatkan kepada semua yang berhadir, pentingnya usulan dan rujukan yang diberikan kepada pembuat kebijakan untuk menunjukkan keseriusannya dalam upaya konservasi hutan.

“Rekomendasi bersama yang harus dimasukkan pada wilayah politik dalam visi dan misi ataupun mendekati debat. Didorong dengan pertanyaan penyelamatan lingkungan, sehingga publik mengetahui dua kandidat pasangan punya perspektif terhadap penyelamatan lingkungan,” ucap Davi.

Koordinator Forum Jurnalis Lingkungan Aceh, Munandar sangat menyayangkan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser tidak menghadiri undangan diskusi.

Munandar menjelaskan jika beberapa waktu lalu undangan sudah disampaikan langsung saat sesi coffe morning antara BBTNGL dengan jurnalis di Banda Aceh.

“Saya sudah sampaikan langsung kepada Ka. Balai BBTNGL saat pertemuan beberapa hari lalu agar BBTNGL bisa hadir di kegiatan nobar dan diskusi ini. Namun, menjelang hari H mereka tidak dapat hadir dengan alasan tidak jelas, padahal di dalam film ini menceritakan kondisi terkini kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang terus dijarah dan dibabat, tapi mereka yang punya kebijakan seperti tidak peduli terhadap kawasan ini,” kata Munandar

Previous Article Img 20241006 Wa0016 Harga Anjlok Saat Tangkapan Ikan Melimpah, Istri Nelayan Pusong Curhat ke Istri Pj Gubernur
Next Article Img 20241006 Wa0025 Respon Keluhan Warga, Pj Gubernur Safrizal Perintahkan Pj Bupati Aceh Selatan Perbaiki Jalan Rusak

Populer

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Umum
Wagub Fadhlullah Buka Friendship Run UAE–Indonesia 2025 di Banda Aceh ‎
Minggu, 26 Oktober 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Dua paslon independen yang terpilih di Pilkada Aceh 2024 yaitu Muharram Idris-Syukri (Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar) dan Zulkifli Adam-Suradji (Wali Kota/Wali Kota Sabang)
Politik
Ini 5 Wali Kota, 18 Bupati Terpilih se-Aceh Hasil Pilkada 2024 dan Partai Pengusung
Jumat, 6 Desember 2024

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (kedua dari kiri) menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Minggu (7/12).
Aceh

Gubernur Mualem Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Aceh, Terbang Satu Helikopter ke Bireuen

Minggu, 7 Desember 2025
Kondisi rumah warga yang hancur dan hanyut oleh banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang. (Foto: Ist)
Aceh

Teriakan Warga Aceh ke Prabowo: Rumah Hanyut, Ekonomi Hancur, Bagaimana Kami Mulai Lagi?

Minggu, 7 Desember 2025
Perbaikan Jembatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, yang terputus akibat banjir bandang beberapa hari lalu, saat ini terus dikerjakan. (Foto: Ist)
Aceh

Perbaikan Jembatan Meureudu yang Terputus Akibat Banjir Terus Dipacu

Sabtu, 6 Desember 2025
Dampak kerusakan banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Aceh

Mualem Minta Bupati Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues Kirim Data Koordinat Lokasi Banjir-Longsor

Sabtu, 6 Desember 2025
Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di Aceh terus bertambah menjadi 359 orang. (Foto: Ist)
Aceh

Korban Meninggal Banjir Aceh Terus Bertambah Jadi 359 Orang

Sabtu, 6 Desember 2025
Pemerintah Aceh mengajukan permohonan resmi penambahan kuota BBM dan LPG ke BPH Migas di Jakarta.
Aceh

Gubernur Aceh Minta Tambah Kuota BBM-LPG ke BPH Migas Pasca Banjir-Longsor

Sabtu, 6 Desember 2025
Rumah warga di Kabupaten Aceh Tamiang rusak dampak banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah. (Foto: Ist)
Aceh

2.262 Rumah Rusak di Aceh Tamiang, 262.087 Warga Mengungsi

Sabtu, 6 Desember 2025
Kabupaten Aceh Tamiang menjadi wilayah paling parah terdampak banjir dan dalam kondisi sangat memprihatinkan. (Foto: Ist)
Aceh

Kapolda Paparkan Kondisi Terparah Banjir: Aceh Tamiang Sangat Memprihatinkan

Sabtu, 6 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?