Banda Aceh — Kelangkaan pupuk subsidi untuk petani selama ini sudah sangat sering terjadi, bahkan berulang setiap tahunnya, sehingga membuat petani resah. Padahal pupuk menjadi kebutuhan dasar bagi mereka, untuk menghasilkan panen yang maksimal.
Guna mencari solusi terkait hal tersebut, Ombudsman RI Perwakilan Aceh telah melakukan investigasi ke beberapa kabupaten beberapa waktu lalu. Selanjutnya, Rabu (16/9) melakukan rapat koordinasi yang kedua kalinya dengan para stakeholder.
Hadir dalam rakor tersebut perwakilan dari PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), Disperindag Aceh, Distanbun Aceh, Biro Perekonomian Setda Aceh, dan juga perwakilan dari PT. Petro Kimia Gresik yang merupakan produsen pupuk.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr. Taqwaddin Husin menyampaikan, rapat koordinasi tersebut merupakan wadah mencari solusi bersama untuk kemaslahatan para petani. “Ini merupakan rapat kedua kalinya yang bertujuan mencari solusi bersama,” ujar Taqwaddin, di Banda Aceh, Kamis (17/9).
Abdulllah, perwakilan dari Disperindag Aceh mengungkapkan, saat ini hanya sekitar 38 persen yang tersedia dari total kebutuhan masyarakat. Sehingga terjadi kelangkaan pupuk subsidi untuk petani di lapangan.
Sementara, Kabid Sarpras Distanbun Aceh, Fakhrurrazi yang hadir dalam rapat tersebut menegaskan adanya kemungkinan terjadi kelangkaan besar-besaran pupuk subsidi pada akhir tahun ini.
“Stok saat ini hanya tersisa sekitar 33 ribu ton untuk Aceh, sedangkan banyak daerah sedang musim tanam. Ini yang menjadi kekhawatiran akan kelangkaan pupuk nantinya,” sebut Fakhrurrazi.
“Namun demikian, ada penambahan 1,2 juta ton pupuk subsidi untuk nasional, nanti akan di breakdown untuk pembagian. Kita berharap mendapat jatah yang memadai guna menghindari kelangkaan,” tambahnya.
Sementara Direktur Keuangan dan Umum PT. PIM, Roehan Syamsul, pada kesempatan tersebut menyampaikan, PT. PIM selaku produsen pupuk yang berlokasi di Aceh memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan petani, jika ada permintaan tambahan pupuk subsidi dari Pemerintah. “Perusahaan kami memiliki stok cukup untuk subsidi” sebut Roehan.