Infoaceh.net, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI M Nasir Djamil meminta agar Anggota TNI AL pelaku pembunuhan sales mobil di Aceh Utara, dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, bahkan hukuman mati.
Nasir Djamil menyoroti perbuatan yang dilakukan oleh terduga pelaku, seorang Kelasi Dua (Kld) berinisial DI, tidak hanya mencoreng nama baik institusi TNI AL, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat.
Karena itu, ia menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan adil agar tidak ada kesan kasus ini ditutup-tutupi atau diperlunak hanya karena pelaku berasal dari institusi militer.
“Kita sangat menyesalkan terjadinya kasus perampokan mobil disertai pembunuhan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI AL di Lhokseumawe. Untuk itu, kita berharap proses hukum terhadap pelaku dilakukan dengan adil. Jika memang terbukti bersalah, pelaku harus dijatuhi hukuman yang setimpal, bahkan hukuman mati agar ada efek jera,” ujar Nasir Djamil, Selasa (18/3/2025).
Sebagai anggota Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia (HAM), dan keamanan negara, Nasir Djamil mendorong pihak berwenang, baik kepolisian maupun militer, untuk mengusut kasus ini secara terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Ia menegaskan hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, termasuk bagi anggota TNI yang terlibat dalam tindak pidana berat seperti ini.
“Jangan sampai ada upaya melindungi atau meringankan hukuman bagi pelaku hanya karena ia berasal dari institusi militer. Hukum harus tetap ditegakkan setegak-tegaknya. Keterbukaan dan transparansi dalam pengusutan kasus ini sangat diperlukan agar publik mendapatkan kejelasan dan kepercayaan terhadap sistem peradilan kita,” tegas Nasir Djamil.
Nasir meminta kepolisian segera memberikan perkembangan terbaru terkait penyelidikan kasus ini. Menurutnya, kejelasan dalam setiap tahap penyelidikan akan menjadi bukti hukum di Indonesia masih memiliki wibawa dan mampu memberikan keadilan kepada masyarakat.
Kasus ini bermula ketika Hasfiani alias Imam (35), seorang sales mobil yang juga bekerja sebagai perawat di Puskesmas Babah Buloh, Aceh Utara, ditemukan tewas di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, pada Senin (17/3/2025).