Di Balik Tirai Demokrasi Sabang Ada Peran Sekretariat DPRK yang Tak Tersorot
Di ujung barat Nusantara, di tengah gelombang yang merangkul pesisir dan angin yang menari di celah pohon kelapa, Kota Sabang berdiri dengan keanggunannya.
Di balik hiruk-pikuk sidang, suara rakyat yang diperjuangkan, dan keputusan yang menentukan arah kebijakan, ada satu entitas yang sering luput dari sorot lampu demokrasi: Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang. Jantung Administrasi yang terlupakan.
Sekretariat DPRK bukanlah sekadar penjaga administrasi atau pengatur agenda. Mereka adalah denyut nadi yang menjaga kestabilan roda legislatif tetap berputar.
Di balik meja-meja kayu dan tumpukan dokumen, mereka bekerja dalam senyap, memastikan bahwa setiap sidang berjalan tanpa cela, setiap aspirasi rakyat terdokumentasi dengan rapi, dan setiap kebijakan yang lahir memiliki dasar yang kuat.
Seperti panglima tanpa wajah, Sekretariat DPRK Sabang adalah penggerak yang jarang disebut namanya. Namun, tanpa mereka, kebijakan yang mengatur arah pembangunan, kesejahteraan, dan suara rakyat bisa saja menjadi sekadar serpihan kata yang tertiup angin.
Mereka menyusun agenda, mencatat sejarah, serta menjadi jembatan komunikasi antara rakyat dan para wakilnya.
Di ruangan-ruangan yang mungkin tak banyak orang tahu, ada kisah-kisah pengabdian yang jarang terdengar. Para staf sekretariat bekerja dengan dedikasi, meramu data menjadi kebijakan, menyusun laporan yang menjadi dasar argumentasi, serta menyelaraskan antara kepentingan rakyat dan kebijakan yang akan diketok palu.
“Kami bekerja bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menjaga agar setiap keputusan yang lahir memiliki landasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar T. Lutfhi, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRK Sabang, Senin (7/4).
“Demokrasi bukan hanya soal suara yang terdengar, tetapi juga tentang bagaimana suara itu diterjemahkan ke dalam kebijakan yang tepat. Itulah peran kami.”
Pengakuan dari Para Wakil Rakyat
Peran Sekretariat DPRK Sabang juga mendapat pengakuan dari sejumlah anggota dewan. “Tanpa dukungan Sekretariat, kerja-kerja legislatif akan sangat sulit berjalan efektif,” ungkap salah satu anggota DPRK Sabang.