Kepala Cabang Penerbit Erlangga Wilayah Aceh, Armianto memberi bantuan kuota internet kepada 1.000 pelajar Aceh yang diterima Kadis Pendidikan Aceh Rachmat Fitri HD, di Oproom Dinas Pendidikan Aceh, Senin (28/9).
Banda Aceh — Kebutuhan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), dirasa begitu sangat diperlukan. Tidak terkecuali bagi siswa SMA/SMK kurang mampu di Provinsi Aceh.
Menjawab kebutuhan tersebut, Penerbit Erlangga memberikan bantuan kuota internet kepada 1.000 pelajar di Tanah Rencong.
Prosesi penyerahan bantuan sarana belajar dari Penerbit Erlangga berlangsung Senin (28/9) di Oproom Dinas Pendidikan Aceh.
Penyerahan kuota internet secara simbolis oleh Kepala Cabang Penerbit Erlangga Wilayah Aceh, Armianto, kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri HD disaksikan Kepala Bidang Pembinaan SMK, Teuku Miftahuddin dan Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Fariyal dan Kepala SMA/SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD mengapresiasi bantuan sarana belajar yang diberikan pihak Penerbit Erlangga. Sebab, di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), untuk memungkinkan proses belajar-mengajar tetap berlangsung.
“Pendidikan perlu kepedulian semua pihak. Karena pendidikan milik kita bersama-sama. Yang perlu kita pahami bersama sebagaimana arahan Plt. Gubernur Aceh, kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan di Aceh,” ujar Haji Nanda- sapaan akrab Kepala Dinas Pendidikan Aceh ini.
Ia menyampaikan, hari ini Penerbit Erlangga menjawab kebutuhan pentingnya kuota internet bagi peserta didik, khususnya bagi yang kurang mampu di Provinsi Aceh. Pihaknya meyakini akan ada lembaga-lembaga lain yang mempunyai cita-cita berkontribusi seperti Penerbit Erlangga.
“Kita selalu terbuka untuk kemajuan pendidikan anak-anak kita di Aceh, tetap melaksanakan pembelajaran dalam kondisi apapun, meskipun harus dilaksanakan secara jarak jauh,” katanya.
Di masa pandemi COVID-19, ia mengajak semua elemen di dunia pendidikan untuk patuh kepada protokol kesehatan dan Prosedur Operasional Standar (POS) Pendidikan.