Banjir juga menyebabkan lalu lintas di jalan nasional Banda Aceh – Medan tepatnya di kawasan Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang hingga Jumat (4/11) pukul 20.30 WIB masih belum bisa dilalui karena tergenang banjir.
Jalur tersebut salah satu akses penghubung jalan antara Sumatera Utara dan Aceh. Dari video yang beredar di lokasi, rata-rata kendaraan yang menunggu surutnya banjir merupakan truk pengangkut sembako dari Sumatera Utara ke Aceh.
Lumpuhnya jalan lintas itu sudah terjadi sejak kemarin Kamis (3/11). Banyak kendaraan yang tidak berani menerobos tingginya banjir karena ketinggian air mencapai satu meter.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliyana Devita membenarkan bahwa jalan lintas masih lumpuh total dan belum bisa dilalui.
“Kondisi jalan masih lumpuh total. Kendaraan masih menunggu air surut yang di wilayah Seumadam,” kata Agusliyana Devita dilansir CNN Indonesia, Jum’at (4/11).
Lumpuhnya jalan lintas Aceh-Sumut sejak kemarin itu berdampak terhadap pasokan bahan kebutuhan pokok di Langsa dan sekitarnya menjadi langka.
“Selama tiga hari, sejak Rabu hingga Jum’at mobil pasokan bahan pokok makanan tertahan di perbatasan Aceh Tamiang, hingga kebutuhan bahan pokok di pasar Langsa nyaris kosong,” kata seorang pedagang di pasar Langsa, Zaini.
Ia menyebutkan, jenis kebutuhan pokok yang dipasok dari Sumatera Utara yang mengalami kekosongan di Pasar Langsa yakni tomat, wortel, kentang, sawi, terong dan kebutuhan pokok lainnya.
Jika pun ada, kata dia, harganya melambung tinggi. “Kalau adapun tidak banyak, harganya bisa dua kali lipat dari harga normal,” ujarnya. (IA)