“Jika diperlukan bahkan kita akan rekrut relawan. Yang perlu diketahui kita tidak sendiri. Tetap semangat, tetap kuat. Apapun akan kita berikan,” tegas sekda.
Direktur RSUDZA, dr. Azharuddin, mengatakan penambahan tiga ruang isolasi dan satu kamar bedah Pinere membuat RSUDZA kini punya 166 tempat tidur rawat pasienpasien.
“Hari ini ada penambahan empat ruangan Pinere dengan kapasitas 120 tempat tidur,” ujar dr. Azharuddin.
Ruang rawat Pinere yang baru saja diresmikan akan dijadikan sebagai tempat khusus rawatan pasien covid-19 dengan sakit skala sedang dan berat.
Azharuddin berharap para pasien reaktif covid-19 berdasarkan hasil uji swab dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG), bisa dirawat di masing-masing rumah sakit di kabupaten/kota di seluruh Aceh.
Azharuddin menyebutkan, pihaknya juga memfungsikan 2 kamar operasi khusus Pinere di komplek gedung lama RSUDZA. Hal itu diperlukan karena selama ini ada pasien positif yang memerlukan tindakan operasi.
Jika penggunaan kamar operasi tidak dipisahkan dengan pasien penyakit noninfeksi, maka akan membuat operasi yang sifatnya emergency tertunda.
“Tentu tempat harus disterilkan dulu sebelum pasien noninfeksi bisa dioperasi. Dengan adanya ruangan operasi khusus ini, konsekuensi penundaan bagi yang emergency tidak terjadi lagi,” kata Azharuddin,
Azharuddin berterima kasih kepada Plt Gubernur Aceh dan Sekda Aceh yang telah memberikan arahan sehingga persiapan pengoperasian unit layanan khusus penyakit infeksi tersebut bisa terealisasi dalam waktu singkat.
“Dengan semangat dan kekompakan bersama, pada hari ini kita bisa meresmikan sembilan unit tempat layanan baru ini,” pungkas Azharuddin.(IA)