INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Aceh Antisipasi Berakhirnya Dana Otsus Tahun 2027

Last updated: Sabtu, 11 September 2021 20:23 WIB
By Redaksi
Share
4 Min Read
Pertemuan Tim Pansus Raqan TNKA DPRA bersama sejumlah instansi pemerintahan, baik provinsi dan beberapa kabupaten di wilayah tengah Aceh, di Hotel Renggali Takengon, Aceh Tengah, Jum'at malam (10/9)
SHARE

TAKENGON — Ketua Pansus Rancangan Qanun (Raqan) Tata Niaga Komoditas Aceh (TNKA) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Yahdi Hasan mengatakan salah satu tujuan dari penyusunan dan pembentukan Raqan TNKA untuk mengantisipasi berakhirnya dana otonomi khusus (Otsus) Aceh pada 2027 mendatang.

“Pada 2023 Otsus Aceh tinggal 1 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional, dan pada 2027 dana ini akan berakhir total. Dana bantuan pusat ini bisa saja tidak diperpanjang lagi. Untuk itu, Aceh harus sudah memikirkan bagaimana ke depanya agar perekonomian Aceh meningkat dan tidak berpengaruh jika dana Otsus berakhir,” kata Yahdi Hasan usai pembahasan draf Raqan TNKA bersama sejumlah instansi pemerintahan, baik provinsi dan beberapa kabupaten di wilayah tengah Aceh, yang berlangsung di Renggali Hotel, Aceh Tengah, Jumat malam (10/9).

Ultimatum Terakhir Mualem ke Pemilik Alat Berat: 2×24 Jam Keluar dari Tambang Emas Ilegal

Yahdi Hasan menjelaskan, salah satu upaya agar perekonomian Aceh tidak berpengaruh jika dana Otsus berakhir, adalah menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA).

- ADVERTISEMENT -

“Maka dari itu, qanun ini nantinya akan mengatur segala komoditas unggulan Aceh harus diekspor dari pelabuhan-pelabuhan yang ada di Aceh. Jika ini bisa dilakukan, maka akan banyak menyerap banyak tenaga kerja dan pendapatan Aceh akan meningkat, sehingga perekonomian Aceh akan mandiri dan kuat,” ungkap Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh ini.

Hidupnya pelabuhan-pelabuhan di Aceh, Yahdi Hasan menjelaskan, akan mempersingkat jarak dan waktu, bagi para pengusaha Aceh yang mengekspor barangnya ke luar negeri, seperti halnya komoditas kopi, yang saat ini yang dilakukan melalui Belawan, Sumatera Utara.

- ADVERTISEMENT -
Edi Yandra Jabat Kepala Dinas Kominsa Aceh

“Dari segi rupiah, untuk biaya angkut juga akan lebih murah, di mana hal ini akan lebih menguntungkan para pengusaha kopi dan para petani kopi. Jika melalui belawan, meraka (eksportir Aceh) harus menggeluarkan biaya Rp 10 ribu per kilogramnya, sedangkan jika melalui Pelabuhan Lhokseumawe bisa setengahnya atau bahkan lebih murah lagi,” jelasnya.

“Selain itu jika pelabuhan di Aceh hidup, lebih dari 30 lebih pengusaha eksportir kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang membuat gudang dan menyewa kantor di Medan, bisa pulang ke Aceh. Belum lagi persoalan lain, Aceh punya kopi, tapi orang luar yang punya nama,” tegas Yahdi Hasan.

Anggota DPRA asal daerah pemilihan Aceh Tenggara-Gayo Lues ini yakin Pemerintah Aceh dan Pusat akan membangun infrastruktur untuk memfungsikan pelabuhan-pelabuhan di Aceh jika regulasi tersebut selesai disahkan dan diundangkan.

Mualem Lantik Tiga Deputi BPKS, Abdul Manan Masuk Lagi

“Kami menargetkan qanun ini selesai tahun ini, paling telat akhir tahun. Kami akan terus memacu pembahasannya untuk menyelesaikan draf rancangan qanun ini,” kata Yahdi Hasan.

- ADVERTISEMENT -

“Banyak sekali masukan-masukan yang kami dapat dari kegiatan di wilayah tengah ini yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk penyusunan rancangan qanun,” tambahnya.

Selain instansi pemerintahan, kata Yahdi Hasan, pembahasan rancangan qanun TNKA di Aceh Tengah, juga menghadirkan kalangan LSM dan tokoh masyarakat.

“Tim ini juga melibatkan tenaga Ahli dari Akademisi Aceh yakni Dr Syukri Abdullah, Dr Abrar dan Nurzahri ST. Para Tenaga Ahlli ini nanti akan selalu ikut dalam pembahasan Qanun TNKA,” ujar Yahdi Hasan.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para undangan dan masyarakat yang begitu antusias dalam hal memberikan sumbangsih pemikiran kepada kami. Kepada pemerintah kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, juga kami aturkan ucapan terima kasih banyak, atas ikut andil dalam memberikan masukan kepada tim pembahas,” tambahnya lagi.

Setelah ini, kata Yahdi Hasan, Tim Pansus TNKA nantinya juga akan meninjau sejumlah lokasi lainnya di Barat Selatan Aceh, seperti Nagan Raya yang memiliki unggulan sawit, Simeulue yang memiliki unggulan lobster, serta sejumlah daerah lainnya yang memiliki komoditas unggulan.

“Kami akan mencari masukan langsung dari masyarakat dan berbagai pihak untuk melahirkan qanun ini, yang nantinya berguna untuk pembangunan ekonomi Aceh ke depan,” tutupnya. (IA)

Previous Article Matangkan Persiapan, Aceh Kirim 20 Peserta ke STQ Nasional 2021 di Maluku
Next Article 28.061 Penderita Covid Sembuh, Pasien yang Meninggal di Aceh Banyak Kasus Lama

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Aceh

Marwan Nusuf Jabat Kepala DPMPTSP Aceh, Ini Profilnya

Jumat, 10 Oktober 2025
Kadis Pendidikan Aceh diganti, Marthunis digeser jadi Kepala BPSDM Aceh. FOTO/Net.
Aceh

Kadis Pendidikan Aceh Diganti, Marthunis Digeser ke BPSDM

Minggu, 12 Oktober 2025
Aceh

Lantik 9 Kepala SKPA, Gubernur Mualem Ingatkan Percepatan Serapan Anggaran

Jumat, 10 Oktober 2025
Aceh

Jaga Sejarah Aceh, PLN Siapkan Pasokan Listrik Andal untuk Gedung Arsip Modern

Kamis, 9 Oktober 2025
Aceh

Cuaca Panas, Suhu di Aceh Tembus 35,6 Derajat Celcius

Rabu, 8 Oktober 2025
Aceh

Harga Emas di Banda Aceh Nyaris Tembus Rp7 Juta per Mayam

Rabu, 8 Oktober 2025
Aceh

Bank Aceh Syariah Serahkan Zakat Perusahaan Rp500 Juta ke Baitul Mal Banda Aceh

Rabu, 8 Oktober 2025
Aceh

Bupati Aceh Selatan Dinilai Abaikan Dua Instruksi Gubernur

Rabu, 8 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?