Sementara itu, untuk Sekretaris, didapuk Saiful Bahri, dibantu oleh Surya Kanta sebagai Wakil Sekretaris. Sedangkan Bendahara dijabat Delia Rawanita.
“Saya mengenal dan pernah bekerja sama dengan Deknong Keumalawati. Ia memiliki passion dan dedikasi yang panjang untuk dunia literasi. Karena itulah, Deknong Kemalawati dipercaya memimpin Satupena Aceh,” ungkap Denny.
Dia berharap, pengurus Satupena Aceh dapat memperkaya Aceh sebagai kota literasi. Apalagi, Aceh memiliki warisan budaya yang khas dan unik, yang bahkan sejak abad ke-13, karya putra Aceh kini disimpan di perpustakaan Leiden.
“Hari ini, saya Denny JA, selaku Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, resmi mengukuhkan pengurus Satupena Aceh, di bawah kepemimpinan Deknong Keumalawati. Selamat bertugas buat para pengurus. Selamat pula untuk para anggota Satupena Aceh,” pungkasnya.
Sekadar gambaran, Satupena adalah Lembaga tempat berkumpulnya para penulis untuk berkarya dan memberikan kontribusi pada dunia literasi. Pengurus Satupena di seluruh provinsi di Indonesia diberikan kewenangan merancang dan menyelenggarakan berbagai program Satupena di wilayah masing-masing dan berwenang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di wilayahnya, termasuk dengan pemerintah provinsi dan instansi terkait, dalam upaya menyukseskan berbagai program literasi.
Untuk Aceh, lembaga ini dibina oleh Dr Ishak Hasan MSi, Saifuddin Bantasyam SH MHum, Helmi Hass SH dan Amri M Ali. Selain itu, pada jajaran penasehat, terdiri atas Prof Siti Zainon Ismail, Anwar Putra Bayu, H Sjamsul Kahar, Ir Razuardi Essek, Rosni Idham SE, Dr Taufiq Abdil Gani SKom MEng.Sc, dan Zulkifly Abdy. (IA)