Menurut Cut, ada keuntungan bagi desa wisata di Aceh agar bisa menjadi pilihan dalam pengembangan pariwisata, karena pada desa wisata memiliki keragaman produk yang dapat ditawarkan kepada pengunjung.
“Dengan produk utama melalui pengalaman yang diberikan kepada wisatawan berupa keragaman budaya, keunikan alam, dan karya kreatif di desa, ini tentu saja menjadi sesuatu yang berbeda yang bisa dibanggakan oleh Aceh,” jelas Cut.
Cut Nurmaita juga menyebutkan, dua komponen pendekatan yang perlu diperhatikan, yaitu pembangunan pariwisata berbasis masyarakat dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
“Dengan hal-hal dasar di atas kami sangat berharap kegiatan ini dapat menghasilkan sebuah pemahaman baru terhadap pengembangan desa wisata di Aceh,” sebut Cut. (IA)