Langsa — Bencana banjir kembali melanda wilayah Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara pada awal tahun 2021.
Sebelumnya pada awal Desember 2020, sejumlah kecamatan di Aceh Timur dan Aceh Utara juga dilanda banjir karena hujan deras dan meluapnya sungai.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan kondisi banjir di tiga kabupaten/kota tersebut, Ahad (03/01/2021) yang menyebabkan ribuan rumah warga terendam air genangan banjir.
Di Aceh Timur, banjir akibat hujan deras yang melanda kabupaten tersebut sejak Jum’at (1/1) sore, terus meluas menggenangi puluhan desa di 8 kecamatan. Ketinggian air sekitar 20-50 sentimeter.
BPBA melaporkan, wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Idi Timur, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Darul Ihsan, Kecamatan Idi Tunong, Kecamatan Peureulak, Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Ranto Peureulak, dan Kecamatan Indra Makmur.
Genangan air di sejumlah permukiman warga terdata dengan. Kondisi terakhir, debit air di sejumlah lokasi masih terus meningkat.
Pihak BPBD Aceh Timur masih melakukan pendataan dan penanganan di kawasan terdampak banjir. Belum diperoleh data rinci dan jumlah pengungsi akibat bencana alam tersebut. Warga diimbau untuk siaga.
“Longsor juga terjadi di Desa Alue Sentang, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Tebing tanah jatuh menutupi badan jalan sepanjang 15 meter,” tulis Haslinda, Staf BPBA dalam keterangan tertulisnya, Ahad siang (3/1/2021).
Jumlah pengungsi dan dampak material lainnya akibat banjir di Aceh Timur, masih dalam pendataan tim penanggulangan bencana.
Sementara di Kota Langsa, banjir genangan merendam lima kecamatan dan puluhan desa.
“Di Kecamatan Langsa Baro dan Langsa Barat banjir berdampak terhadap 1.545 KK atau 6.937 jiwa di wilayah tersebut, belum ada pengungsi,” jelas Haslinda.
BPBD Kota Langsa terus melakukan patroli untuk penanganan dan pendataan, serta memberikan bantuan logistik masa panik bencana kepada warga yang terdampak. Warga juga diimbau untuk terus siaga.
Sementara di Kabupaten Aceh Utara, enam kecamatan terendam banjir setelah tiga sungai besar meluap, Ahad (3/1). Sejumlah warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sampai sore ini, debit air sungai meningkat dan hujan terus mengguyur.
“Hujan deras pada Sabtu (3/1), sejak pukul 08.00 WIB menyebabkan meluapnya Krueng Keureuto, Krueng Pirak, dan Krueng Pase dengan ketinggian air bervariasi 20-100 centimeter di enam kecamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi, Ahad (3/1).
Enam kecamatan tersebut adalah Lhoksukon, Pirak Timu, Tanah Luas, Matang Kuli, Simpang Keuramat, dan Syamtalira Bayu. “Tanggul (sungai) jebol di Batu VI, Kecamatan Lhoksukon,” tutur Sunawardi.
Sunawardi menuturkan warga Kecamatan Matang Kuli dan Pirak Timu sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Jumlahnya masih didata petugas.
BPBD Aceh Utara meminta camat dan perangkat desa untuk melaporkan perkembangan situasi secara kontinu dan melakukan gotong royong membersihkan saluran.
“Kebutuhan mendesak adalah perbaikan tanggul di Batu VI, Lhoksukon dan dapur umum,” sebutnya. (IA)