BANDA ACEH — Lembaga penyiaran (TV) di Aceh diminta agar dapat konsisten mendukung siaran lokal di provinsi ini.
Untuk itu, Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi mengharapkan agar TV-TV di Aceh misalnya ikut memutar film sejarah Cut Nyak Dhien dalam tayangannya.
“Kami meminta, lembaga penyiaran publik di Aceh, stasiun televisi milik pemerintah, swasta dan komunitas menyiarkan tayang ulang film Cut Nyak Dien, menandai kesiapan perpindahan TV analog ke digital,” kata Bardan Sahidi.
Hal itu disampaikannya pada dialog antara lembaga penyiaran (TV) di Aceh Besar dan Banda Aceh dengan pemerintah mengenai migrasi TV analog ke digital, yang difasilitasi oleh
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Rabu (30/6) pagi di Hotel Keumala Banda Aceh.
Menurut politisi PKS in, dalam upaya menyampaikan informasi publik yang bersih, jernih dan cangih, migrasi ke digital adalah keniscayaan
“Jika kita tidak mau tertingal, teknologi informasi ini sangat cepat tumbuh dan berkembang, selamat datang TV digital di Aceh.”
Ditambahkannya, decara administratif dan teknis, Aceh siap migrasi dari TV analog ke digital.
“Kami patut beri apresiasi kepada rekan-rekan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Aceh (KPIA), Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Aceh, Balmon, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kelas II Banda Aceh dan lembaga penyiaran publik di Aceh,” ujar Bardan. (IA)