MEULABOH – Syahrul Mukaram,
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat dipecat secara tidak hormat setelah melakukan pemukukan dan menendang mahasiswa yang melakukan demo di Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik, sebelum pakaian dinasnya dilepaskan, Syahrul Mukaram menyampaikan permohonan maaaf atas tindakan represif yang ia lakukan terhadap peserta aksi dari Gerakan Perempuan Tolak Kekerasan Seksual Terhadap Anak (GERTAK), pada Rabu (3/11).
“Saya atas nama pribadi Syahrul Mukaram dan atas nama institusi Satuan Polisi Pamong Praja dan Wiliyatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat pada rekan-rekan aliansi Gertak dan adik-adik mahasiswa saya mohon maaf sebesar-besarnya dan sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya,” kata Syahrul Mukaram.
Usai permintaan maaf disampaikan, dua anggota Provos Satpol PP langsung mencopot baju dinas yang digunakan Syahrul Mukaram.
Kepala Satpol PP-WH Kabupaten Aceh Barat Dodi Bima Saputra membenarkan atas video yang beredar terhadap pemecatan anggota Satpol PP itu, pemecatan terhadap Syahrul Mukaram sebagai petugas Satpol PP berlangsung pada Jumat (5/11) pagi.
“Pemecatannya dilakukan pagi Jumat (5/11) kemarin, yang disayangkan rekan kita itu sudah dipecat, dilaporkan lagi ke polisi. Saya harap adik-adik mahasiswa dan rekan-rekan aliansi GERTAK dapat memaafkan, mengingat ia juga punya tanggung jawab dalam keluarga,” kata Dodi Bima Saputra, Sabtu (6/11).
Dikatakannya, Satpol PP yang bertugas saat itu hanya melakukan tindakan pengamanan terhadap fasilitas negara.
Kejadian pemukulan tersebut spontanitas dan di luar kendali pihaknya, jika saja para peserta aksi dapat bersabar pada waktu itu, personel yang di lokasi juga tidak akan gegabah.
”Tidak ada unsur kesengajaan, atas nama Kepala Satuan Polisi Pramong Praja Aceh Barat, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya khususnya korban dan seluruh masyarakat. Kita akan terus melakukan upaya yang terbaik agar saat bertugas, Satpol PP tetap santun dan ramah seperti biasanya,” ujar Dodi.
Dodi meminta kepada masyarakat agar tidak termakan isu yang melebih-lebihkan kejadian pada Rabu lalu.
Dirinya memastikan personil Satpol PP saat bertugas tetap ramah kepada masyarakat.
Dirinya juga mengajak kepada para perserta aksi yang tergabung dalam GERTAK untuk bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan ini.
Ia juga siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Apabila terdapat luka pada korban maka akan diobati, begitu pula dengan satu unit handphone yang rusak juga akan diperbaiki. (IA)