Menurut Bustami, salah satu isu penting yang harus menjadi perhatian semua adalah masih tingginya persentase penduduk miskin dan prevalensi stunting di Aceh.
Menyikapi kondisi tersebut, semua unsur harus bersama-sama berkolaborasi melakukan terobosan dan inovasi diberbagai dimensi yang merujuk kepada penurunan jumlah penduduk miskin dan stunting.
“Kedua permasalahan tersebut harus dijadikan sebagai indikator utama keberhasilan daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari seluruh aspek pembangunan,” ajaknya.
Ia menyebutkan, setiap daerah tentunya memiliki karakteristik masalah berbeda, sehingga kita memerlukan berbagai inovasi untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara berbeda.
Pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dengan bantuan sosial, tetapi juga membutuhkan dukungan pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih, dan sanitasi yang baik.
“Setiap instansi dan lembaga, harus memiliki komitmen bersama dalam menghasilkan minimal dua inovasi setiap tahunnya. Mari kita bersama-sama berusaha untuk mewujudkan komitmen tersebut demi mendukung kemajuan pembangunan Aceh yang kita cintai ini,” imbaunya. (IA)