Michael menyebut BFLF memastikan jenazah Cahaya dipulangkan sepenuhnya secara gratis. Dari Bandara Sultan Iskandar Muda, relawan BFLF mengantar keluarga menggunakan ambulans menuju kampung halaman di Desa Pasi Jeut, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Bagi Michael, perjuangan rumah singgah tidak hanya soal menyambut dan memfasilitasi pasien yang datang untuk berobat, tetapi juga mendampingi mereka hingga akhir perjalanan.
“Cahaya sudah tenang. Perjuangannya selesai. Tugas kita adalah memastikan keluarga tidak sendiri dalam duka ini,” kata dia.
Michael sadar betul, perjuangan BFLF tidak bisa dilakukan sendirian. Dukungan dari banyak pihak membuat setiap langkah kemanusiaan yang ditempuh menjadi nyata.
“Cahaya hanyalah satu dari ribuan warga yang sudah kita dampingi. Semua ini terwujud berkat dukungan banyak pihak. Semoga setiap langkah kecil yang kita lakukan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja,” ucapnya.
BFLF tetap hadir sebagai jembatan kebaikan, menyalurkan setiap uluran tangan masyarakat kepada pasien-pasien yang membutuhkan.