Bantaran Sungai Krueng Aceh di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh
Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan waktu selama dua minggu untuk pembongkaran bangunan yang ada di lahan bantaran sungai Krueng Aceh yang masuk penataan dan penertiban di wilayahnya.
Untuk itu, pihak Kecamatan Syiah Kuala juga telah melakukan sosialisasi pembangunan Kanal Krueng Aceh untuk dilakukan penertiban pemanfaatan lahan bantaran, tanggul dan sempadan kepada masyarakat Syiah Kuala yang memanfaatkan lahan tersebut. Sosialisasi tersebut dilakukan pada Rabu (19/8) di Kantor Kecamatan Syiah Kuala.
Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Asisten II Setda Kota Banda Aceh, perwakilan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Kementerian PUPR, perwakilan Kodam Iskandar Muda, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Banda Aceh, dan Camat Syiah Kuala.
Pembangunan kembali kanal Krueng Aceh ini dianggap sangat penting karena berdasarkan hasil kajian tahun 2019 eksistensi kanal banjir (Floodway) sebagai prasarana pengendali banjir Krueng Aceh mulai mengurangi fungsi terutama pasca tsunami.
Selain akibat permasalahan sendimen juga pemanfaatan bantaran dan sempadan yang dapat menyebabkan berisiko meluapnya air di kanal banjir yang mengenai wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
Camat Syiah Kuala, Aulia R. Dahlan, S.Sos mengatakan, pembangunan kanal Krueng Aceh yang masuk ke wilayah Kota Banda Aceh berada di kecamatannya.
“Wilayah Kecamatan Syiah Kuala dari jalan belokan Fakultas Kedokteran Unsyiah, kemudian arah ke jembatan Lamnyong sampai Krueng Cut terus ke muara Alue Naga,” kata Aulia.
Aulia mengatakan, wilayahnya masuk ke zona lima yang dimanfaatkan untuk lahan terbuka hijau, lahan pertunjukkan atau hiburan rakyat serta untuk lahan otomotif yang ditata ulang dengan baik.
Sebelumnya, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kantor Camat Syiah Kuala, Muhammad Ikhsanuddin, SE, telah melakukan sosialisasi dan pendataan kepada warga Syiah Kuala yang menggunakan lahan tersebut.
“Kita sosialisasi sekaligus pendataan kios-kios, warung-warung kopi dan lapak-lapak jualan untuk melakukan pembongkaran bangunannya,” kata Ikhsanuddin.