Untuk pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Amin Zainal juga terus memberikan perubahana dari tahun ke tahun, kondisi tahun 2017 adalah 3,39% menjadi 4.49% tahun 2018, lalu turun sedikit menjadi 4,13% tahun 2019, dan sempat berada pada angka -3,29% tahun 2020 karena dampak pandemi. Namun di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kembali bangkit dan mengalami peningkatan sebesar 5,53%.
Perbandingan PDRB, Income Perkapita dalam rentang waktu empat tahun terakhir juga menunjukkan tren positif, Tahun 2017 Pendapatan per kapita Rp. 64,21 juta per tahun, lalu naik menjadi Rp. 66,46 juta tahun 2018. Tahun 2019 pendapatan per kapita juga naik menjadi Rp.69,24 juta per tahun, 2020 Rp.73,30 juta per tahun, dan di Tahun 2021 Rp.78,16 juta per tahun, jauh diatas rata-rata Provinsi dan Nasional.
Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi juga terus dilakukan Mantan Dirut Bank Aceh tersebut dengan menghadirkan LKMS Mahirah Muamalah.
Kehadiran LKMS Mahirah, membuat sektor UMKM tumbuh dan berkembang dengan bagus. Jumlah UMKM terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2017, UMKM 9.591 unit, tahun 2018 sebanyak 10.944 unit,tahun 2019 ada 12.012 unit, tahun 2020 meningkat lagi jadi 15.107 unit. Walaupun ada pandemi, data menunjukkan UMKM tetap tumbuh subur di tahun 2021, yakni mencapai 16.970 unit. Data terbaru per Februari 2022, UMKM di Banda Aceh sudah mencapai 17.080 unit.
PT Mahirah Muamalah tak hanya memberikan perubahan terhadap tumbuhkembangnya UMKM, dengan mudahnya pelaku UMKM mendapatkan modal dan juga memerangi rentenir. Buktinya Tahun 2018, 80% pedagang tergantung pada rentenir, tetapi pada Desember 2020 tinggal hanya 2% saja.
Di bawah kepemimpinan Aminullah Kota Banda Aceh juga menjadi “Kota Ramah Investasi’, terbukri dari 2018 sampai dengan 2021, terdapat total 2024 PMDN dan 54 PMA yang menanamkan modalnya di Banda Aceh. Mereka bergerak di sektor konstruksi, listrik, gas, air, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan dan reparasi, transportasi, gudang, telekomunikasi, dan industry. Walau sempat menurun pada tahun 2020 karena dampak pandemi, tetapi meningkat kembali pada tahun 2021 dengan nilai investasi mencapai 547 Milyar. Total dalam lima tahun jumlah investasi di Banda Aceh mencapai Rp. 1,622 triliun.