Basarnas Evakuasi Tiga Nelayan Aceh Diselamatkan Kapal Tanker di Selat Benggala
BANDA ACEH — Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh melakukan evakuasi tiga nelayan Aceh yang diselamatkan kapal tanker setelah sempat terapung di lautan selama 14 hari.
Evakuasi dilakukan Jumat (12/1/2024) dengan menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang, Aceh, berjarak 7,3 nautikal mil dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
Tiga nelayan yang dievakuasi tersebut, yakni Jekie Bowie (30) dan Baihaki (34) warga Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat serta Rinal Junaidi (46), warga Kutaraja, Kota Banda Aceh.
Ketiga nelayan tersebut merupakan awak KM Sultan Meulaboh Capsize.
Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain mengatakan, ketiga nelayan tersebut diselamatkan kapal tanker SC Gold Ocean, Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapal berbendera Kepulauan Marshall itu sedang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia ke Mumbai, India.
“Kapal tanker tersebut menemukan tiga nelayan Aceh itu sedang terapung dalam kondisi kapal mereka tenggelam di perairan barat, 90 nautikal mil dari Pulau Weh. Kemudian, mereka diselamatkan dan dinaikkan ke kapal SC Gold Ocean,” katanya.
Kondisi ketiga nelayan tersebut saat dievakuasi dalam keadaan sehat. Sebelumnya, mereka sempat terkatung-katung di lautan selama 14 hari setelah kapal mereka mengalami kebocoran.
Ibnu Harris mengatakan setelah menyelamatkan ketiga nelayan, kapal tanker tersebut menginformasikan untuk proses evakuasi.
Basarnas mengerahkan tim evakuasi dan memberangkatkan KN Kresna dari Pelabuhan Ulee Lheue pada Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.
“Evakuasi berlangsung Jum’at (12/1) dini hari. Proses evakuasi terkendala angin dan gelombang serta kapal tanker tersebut dalam kondisi tanpa muatan, sehingga membutuhkan tangga khusus untuk menurunkan tiga nelayan ke kapal SAR,” kata Ibnu Harris Al Hussain. (IA)