Jantho — Pembangunan lanjutan jembatan Panca Kubu di Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, akan segera dilakukan pasca selesainya penandatangan kontrak kerja.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Besar Syahrial Amanullah, Senin (25/7/2022), terkait beredarnya sebuah video yang memperlihatkan visual anak sekolah memohon kepada Presiden Jokowi untuk membangun jembatan tersebut baru-baru ini.
“Pembangunan lanjutan jembatan itu ditangani langsung oleh Pemerintah Aceh, dan setahu kami, sudah teken kontrak pengerjaannya,” kata Syahrial.
Bahkan, lanjut Syahrial, pihak kontraktor pelaksana sudah melapor ke pihak kecamatan terkait akan dimulainya pembangunan lanjutan jembatan yang menghubungkan Gampong Panca dengan Panca Kubu tersebut.
Lebih lanjut, Syahrial mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk sama-sama mendukung pembangunan jembatan itu.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama mendukung pembangunan jembatan Panca Kubu, karena keberadaannya sangat penting bagi masyarakat, apalagi bagi para pelajar yang harus melewati sungai demi mencapai sekolah,” kata Syahrial.
Syahrial dalam pernyataannya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh atas perhatian terkait pembangunan jembatan itu.
Tanpa andil Pemerintah Aceh, pembangunan lanjutan jembatan itu tak mungkin bisa diwujudkan Pemkab Kabupaten Aceh Besar.
Jembatan Panca, Jalur Penghubung Strategis
Jembatan di wilayah tersebut sangat diharapkan warga sejak 18 tahun terakhir. Dulunya ada satu jembatan gantung membentang yang menjadi akses warga Panca Kubu ke luar kampung. Namun, pada tahun 2004 jembatan yang menjadi urat nadi desa terpencil itu ambruk diterjang banjir.
Pada tahun 2008 pemerintah Aceh sempat membangun jembatan rangka baja untuk menggantikan jembatan gantung yang ambruk.
Sekitar setahun dikerjakan, jembatan yang diharap-harapkan hanya selesai setengahnya saja, dan terlihat sampai kini.
Sementara itu, terkait keberadaan jembatan yang menghubungkan Gampong Panca dengan Panca Kubu di Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, diakui masyarakat setempat cukup penting.
Selama ini warga terpaksa menyeberangi sungai dengan berjalan kaki, atau bahkan mengarunginya dengan kendaraan bermotor.
Dampak ketiadaan jembatan tersebut selama ini cukup dirasakan masyarakat yang hendak mengangkut hasil pertanian mereka pasar-pasar di Aceh Besar dan Banda Aceh.
Selain itu, para siswa sekolah dasar juga harus bertaruh nyawa menyeberangi arus sungai untuk tiba di sekolah. Yang tak kalah penting adalah akses untuk mengantar warga yang sakit berobat ke puskesmas dan rumah sakit
Hal tersebut seperti disampaikan Keuchik Panca Kubu, Nur Tamren. Ia mengatakan, hasil pertanian warga kerap membusuk lantaran tak dapat segera diangkut ke pasar karena arus sungai sedang deras.
“Anak-anak juga sering tak bisa ke sekolah karena takut debit air sungai sedang tinggi,” ujar Nur Tamren. Bahkan, kata Nur, tahun lalu seorang bocah sempat meninggal dunia lantaran terseret arus saat menyeberangi sungai.
Selain itu, sejumlah motor milik warga juga pernah terseret arus saat dipaksa mengarungi sungai. Akibatnya warga harus bergotong-royong untuk mencari dan mengangkat kembali motor dari dasar sungai. “Bahkan kereta saya sendiri hari itu juga terseret arus,” kata Nur.
Untuk itu Nur Tamrem mengaku sangat berterima kasih atas pembangunan jembatan itu. Ia berharap jembatan itu dapat segera diselesaikan demi kepentingan hidup masyarakat di kawasan itu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar. Semoga jembatan ini cepat selesai dibangun,” ujarnya.
Pengakuan senada juga disampaikan Keuchik Gampong Panca Abdul Wahab. Dalam penyampaiannya, ia berharap penyelesaian pembangunan jembatan dapat dilakukan secepatnya lantaran jembatan itu cukup penting bagi kelancaran aktifitas warga. (IA)