“Jika pun dipenuhi dalam tahun ini, tentu prosesnya masih lama, sementara keperluan kita mendesak,” sebut T Novizal.
Oleh sebab itu, dirinya akan bertandang langsung ke kantor BWS I Sumatera untuk memastikan pembangunan baru bendungan karet. “Termasuk opsi bendungan dengan ‘batu gajah’ jika diizinkan oleh BWS. Dari Pak Wali kami sudah mendapat lampu hijau untuk melakukan apa-apa saja yang diperlukan untuk mengatasi persoalan kekurangan pasokan air baku ini,” katanya.
Terkait gangguan suplai air bersih akhir-akhir ini, ia mengatakan dampak dari pengerjaan uprating (peningkatan kapasitas) WTP Lambaro.
“Sedang kita benahi empat unit pulsator lama dengan durasi pengerjaan selama empat bulan. Setelah uprating, WTP Lambaro akan meningkat kapasitas produksinya dari 500 liter perdetik menjadi 800 liter perdetik,” tuturnya.
Selama pengerjaan dimaksud, terjadi penurunan kapasitas produksi sebesar 25 persen pada setiap unit pulsatornya.
“Imbasnya, terpaksa suplai air kita gilir kepada pelanggan. Insya Allah akhir Oktober ini suplai air akan normal kembali seiring dengan rampungnya proses uprating.”
T Novizal pun memohon maaf kepada masyarakat khususnya pelanggan setia PDAM Tirta Daroy atas gangguan suplai air yang terjadi.
“Lewat berbagai media kami sudah mengumumkan jadwal giliran suplai air. Mohon bersabar, kita sedang membenahi infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan ke depan,” ujarnya. (IA)