BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dinobatkan menjadi Leader In Microfinance Empowerment Initiative dalam penganugerahan Indonesia Visionary Leader Season VII yang diselenggarakan MNC TV, sebuah ajang kompetisi menilai kualitas dan kepemimpinan kepala daerah dengan tema “Kekuatan Visi Pemimpin di Tegah Pandemi”.
Aminullah Usman mengucapkan terima kasih telah dinobatkan menjadi Leader In Microfinace Empowerment Initiative. Ia menuturkan akan terus berkomitmen dan optimis dalam upaya mendorong pertumbuhan Ekonomi Syariah dan membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) bagi warga Kota Banda Aceh, yang juga masih berdampak pada pemulihan ekonomi di tegah pandemi.
Seperti diketahui, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah milik Pemko Banda Aceh terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dengan memberantas rentenir dan meningkatkan laju pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) di Kota Banda Aceh.
“LKMS terus berinovasi untuk mensejahterakan masyarakat Kota Banda Aceh dengan menghadirkan program-program pembiyaan mikro perangi rentenir yang berkualitas seperti pembiayaan proramen untuk para pemuda entrepreneur, pembiayaan Promak bagi emak-emak, pembiayaan dana regulir, pembiayaan ijarah dan masih banyak program pembiayaan lainnya,” ungkap wali kota, Jum’at (27/8).
Berdasarkan data dan survei Lembaga Survei Independen Yayasan Rumah Harta Umat bekerja sama dengan ASA Solution, dulunya sekitar 80 persen praktik rentenir merambah pasar yang ada di Banda Aceh, seperti Pasar Aceh, Pasar Ulee Kareng, Pasar Setui, dan Pasar Darussalam. Namun sejak LKMS diresmikan pada 17 Desember 2017 bisnis rentenir semakin menurun. Hasilnya memasuki tahun 2019 para pelaku UMKM di Kota Serambi Mekah menuruh hingga hanya berkisar 14 persen. Pada tahun 2020 jumlah semakin turun menjadi 2 persen.
Kata Aminullah, LKMS merupakan solusi memberantas rentenir dan pengembangan UMKM. “Lembaga ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memperoleh modal usaha dalam bentuk dana lunak. Selain memutuskan ketergantungan pada rentenir, lembaga ini juga akan memberdayakan usaha umat sesuai ketentuan agama,” jelasnya.
Lebih lanjut Aminullah menuturkan, dengan memperoleh modal dari LKMS akan berdampak positif pada pertumbuhan mikro, dan menstabilakan pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.
Selain itu juga dapat menjadi stimulus hadirnya pelaku ekonomi yang mandiri tanpa harus berurusan dengan rentenir.
“Melalui kredit usaha kecil dan mikro, diharapkan akan lahir dan berkembang pengusaha-pengusaha kecil di berbagai lapisan masyarakat. dan para UMKM ini terbebas dari utang bunga rentenir,” sebutnya.
Tak hanya itu, wali kota berjanji akan terus meningkatkaan pelayanan dan layanan, serta sistem operasional yang terus akan di perbaiki agar nasabah nyaman bermitra dengan LKMS.
“Akan kita terus upayakan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat untuk mempermudah menjadi nasabah LKME, dan insya Allah akan kita buka cabang-cabang baru,” janjinya.
Aminullah mengungkapkan pertumbuhan aset PT LKMS Mahirah Muamalah (Perseroda) juga melonjak dari tahun ke tahun. Misal 2018 memiliki aset Rp 6 miliar lebih, 2019 naik Rp 26 miliar lebih, 2020 mencapai Rp 38 miliar, sementara data per Juli 2021 aset mencapai Rp 39 miliar lebih dengan jumlah nasabah sebanyak 7.160 dan 3.153 debitur.
“Di tahun 2020 telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 14 miliar lebih atau tumbuh Rp 9 miliar lebih. Kita sudah menyalurkan kepada para debitur yang terdiri atas industri rumah tangga, perdagangan, Perikanan dan jasa. PT LKMS Mahirah Muamalah terus tumbuh dan berkembang dengan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan bisnis pada sektor ultra mikro,” ungkapnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada nasabah dan debitur yang selama ini sudah bermitra dengan LKMS. Kita harapkan Banda Aceh menjadi kota maju dengan perekonomian masyarakat yang terus meningkat,” pungkasnya. (IA)