Berusia 100 Tahun, Awan Dahlan Jamaah Haji Aceh Tertua, ke Tanah Suci Bersama Istri Tercinta
Dari sembilan orang, baru dua anaknya yang sudah mendaftar haji.
“Dua kali umrah berdua. Alhamdulillah, nggak ada pisah-pisah. Berangkat haji, berdua,” ucap Dahniar.
Keduanya mendaftar haji dari hasil kebun. Begitu pun umrah. Meski pun masih memiliiki beberapa petak sawah warisan di kampungnya, Atang Jungket Kecamatan Bies Aceh Tengah, Dahlan mengaku dana yang digunakan untuk mendaftar haji semuanya dari hasil kebun kopi.
“Semuanya hasil kebun kopi, izin Allah. Dari kopi semuanya, kumpul-kumpul kami.”
Ditanya berapa luas kebunnya, Dahlan hanya tertawa. “Sedikit,” katanya tersenyum merendah.
Ia menunjuk satu kebun kopi di sekeliling rumahnya dan satunya lagi yang jauh.
“Satu di bawah, jauh bang, ada satu kilo (jaraknya),” ujar Munawar, anak bungsunya yang berusia 42 tahun.
Menurut Munawar, dari kebun tersebut bisa menghasilkan 30-40 kaleng sekali panen. Satu kalengnya kalau digabahkan sekitar 4 bambu (sekitar 1,2 kg).
“Itu sekali panen, dua minggunya (kemudian) panen lagi,” ujarnya.
Di musim panen, jelas Munawar, dari Oktober sampai Januari bisa mencapai 10 kali panen. Sementara di Februari-Maret agak kurang. “Tapi yang ini mau putus, bulan sembilan (September) lagi nanti.”
Dahlan bercertia, akhir tahun lalu hasil kebunnya mencapai 60 kaleng sekali panen. Hasil kebun itu digunakan untuk melunasi Bipih ketika namanya diumumkan sebagai jemaah yang berhak melunasi di tahun ini.
“Pelunasan sekali terus, enggak ada cicil-cicil, Insyaallah, lancar,” kata Dahlan.
Prioritas Haji untuk Lansia
Pasangan sepuh ini sebenarnya tidak menyangka akan berangkat haji tahun ini, karena baru mendaftar haji 5 tahun lalu.
Namun takdir berkata lain, mereka termasuk dalam kuota prioritas khusus jamaah lansia.
Mungkin ini jawaban dari doa-doa Anan Dahniar setiap kali salat, baik di rumahnya maupun di Makkah dan Madinah ketika umrah.
“Habis ini, panggil ya Allah. Mudahkan rezeki ku, ya Allah. Gitu tiap shalat,” ucap nenek tujuh bersaudara itu.
Awan Dahlan dan istrinya mendaftar haji pada November 2019. Kalau saja tidak masuk dalam prioritas lansia, ia harus menunggu hingga tahun 2044 untuk berangkat haji.