Bonus Atlet PON Macet, Nasir Syamaun Cuci Tangan: Itu Salah Pejabat Lama!
Banda Aceh, Infoaceh.net – Sembilan bulan sejak penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada September 2024, bonus untuk para atlet Aceh peraih medali belum juga dibayarkan.
Janji manis yang diumbar Pemerintah Aceh berubah jadi luka panjang yang menghantui pahlawan-pahlawan olahraga tanah rencong.
Aceh, sebagai tuan rumah bersama Sumatera Utara, menorehkan prestasi bersejarah dengan meraih 192 medali dan bertengger di posisi keenam nasional—65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu. Tapi gemerlap podium itu kini memudar oleh kekecewaan para atlet yang merasa dikhianati.
“Kami sudah berjuang habis-habisan untuk Aceh. Tapi bonus yang dijanjikan hanya jadi ilusi. Kalau begini terus, jangan salahkan kami kalau enggan lagi bela daerah,” kata salah seorang atlet peraih emas kepada Infoaceh.net, Ahad (29/6/2025).
Keresahan tidak hanya datang dari atlet. Sejumlah pelatih dan official juga angkat suara. Mereka menyebut janji bonus yang molor ini mencerminkan buruknya manajemen dan lemahnya penghargaan terhadap pengorbanan atlet.
“Ini bukan cuma soal uang, ini soal harga diri. Pemerintah Aceh harusnya malu!” ujar seorang pelatih dari cabang bela diri.
Sorotan tajam juga dilontarkan tokoh olahraga dan anggota DPR Aceh yang menilai Pemerintah Aceh abai terhadap kewajiban. “Ini bukan sekadar kelalaian administratif. Ini penghinaan terhadap perjuangan anak-anak Aceh yang telah mengharumkan nama daerah,” kecamnya.
Pihak KONI Aceh berdalih proses pencairan masih dalam tahapan administrasi. Namun alasan klasik itu sudah tak laku di mata publik.
“Aceh tuan rumah, Aceh dapat 65 emas, tapi bonus nol besar. Jangan cuma bangga saat pengalungan medali, tapi lari saat harus bayar,” kritik pedas seorang pengurus cabang olahraga.
Kondisi ini dikhawatirkan akan mempengaruhi persiapan Aceh menuju PON 2028. Jika semangat para atlet terus diruntuhkan oleh janji kosong, maka target prestasi bisa jadi hanya mimpi.
Sementara itu, Pemerintah Aceh melalui Plt Sekda M Nasir Syamaun menyebut bonus PON tidak dianggarkan oleh pejabat sebelumnya dalam APBA 2025.
Ia menegaskan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini, Muzakir Manaf dan Fadhlullah, berkomitmen mengalokasikan anggaran bonus di perubahan APBA 2025.
“Pak Gubernur komitmen. Setelah perubahan anggaran kami lakukan, bonus akan dibayar,” ujar M Nasir.
Namun hingga kini, belum ada kepastian nominal atau waktu pasti pencairan. Sementara para atlet masih terus menunggu dalam ketidakpastian.
“Sabar kami sudah habis. Jangan tunggu amarah menggantikan harapan,” kata seorang atlet lain yang kecewa.
Sebagai catatan, KONI Aceh sebelumnya menyampaikan bahwa bonus untuk peraih medali emas dijanjikan sebesar Rp500 juta. Tapi sembilan bulan berlalu, yang mereka terima hanyalah janji dan diam.