Kemudian, angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate atau CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Hasil Long Form SP2020 mencatat terdapat 19,64 kelahiran hidup di antara 1.000 penduduk Aceh.
Angka kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain lain.
Hasil Long Form SP2020 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Aceh sebesar 201 yang artinya terdapat 201 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup.
Angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun).
Dalam rentang 50 tahun (Periode 1971-2022), penurunan Angka Kematian Bayi di Aceh hampir 90 Persen. Angka Kematian Bayi (AKB) menurun signifikan dari 28 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 19,41 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.
Peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI membuat bayi semakin mampu bertahan hidup.
Angka kematian bayi di Provinsi Aceh paling tinggi sebesar 31,82 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020 berada di Kabupaten Simeulue. Sedangkan paling rendah berada di Kota Banda Aceh 12,38 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.
Child Mortality Rate (Angka Kematian Anak 1-4 Tahun) sebesar 3,47 artinya terdapat sekitar 3 – 4 kematian anak umur 1-4 tahun selama satu tahun di antara 1000 kelahiran hidup.
Under 5 Mortality Rate (Angka Kematian Balita) sebesar 22.88 artinya setiap 1000 balita Indonesia, 22-23 di antaranya tidak berhasil mencapai umur tepat lima tahun. (IA)