“Tugas ulama dan TNI sama-sama menjaga dan mengamankan dari musuh. Tidak ada kata lain, bagi kami NKRI harga mati,” tegas ulama yang juga sebagai Pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin.
Pada kesempatan acara silaturahmi dengan para ulama dan tokoh masyarakat tersebut, Kasad menyampaikan, kedatangannya ke Aceh sebagai bentuk silaturahmi dan perkenalan diri kepada para ulama Aceh, Forkopimda Provinsi Aceh dan tokoh Aceh serta Bupati/Wali Kota se-Aceh.
Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan, rakyat Aceh memiliki nasionalisme yang tidak diragukan lagi. Pengalaman sejarah membuktikan bahwa Aceh menjadi satu-satunya Provinsi, dimana rakyatnya pernah bahu-membahu menyisihkan hartanya untuk membeli 2 pesawat terbang demi perjuangan diplomatik dan logistik saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Oleh sebab itu Kasad mengajak seluruh ulama serta umara bersatu untuk merangkul masyarakat, membina generasi muda agar semangat perjuangan dan persatuan bangsa ini tidak terpengaruh oleh berbagai informasi dari pihak-pihak yang berusaha merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jangan sampai terpengaruh oleh pihak-pihak manapun yang menginginkan perpecahan bangsa kita. Ini harus kita jaga terus. Pondasinya adalah Kebhinekaan dan Pancasila, pilarnya adalah persatuan dan kesatuan, serta atapnya adalah NKRI,” imbau Kasad.
Kepada para Dandim, Kasad juga menyampaikan pesan agar selalu bersama-sama dengan Wali Kota dan Bupati untuk berkerja demi mengatasi kesulitan rakyat.
“Bersama unsur pemerintah daerah, kehadiran TNI AD dimana pun harus menjadi solusi bagi permasalahan rakyat,” pungkas Kasad mengakhiri sambutanya.
Usai silaturahmi, Kasad beserta rombongan meninggalkan Makodam IM menuju ke Masjid Raya Baiturrahman, untuk melaksanakan Salat Jum‘at. (IA)