Diduga Berduaan dengan Istri Orang dalam Mobil Dinas, Camat Padang Tiji Dikecam dan Diminta Dicopot
Pidie, Infoaceh.net — Dunia birokrasi di Kabupaten Pidie kembali diguncang oleh dugaan skandal moral. Seorang pejabat publik, Camat Padang Tiji Ar (44) dilaporkan ke polisi setelah diduga kepergok berselingkuh dengan istri orang di dalam mobil dinas milik negara.
Foto dan video yang beredar luas di media sosial memperkuat kecurigaan masyarakat atas kejadian tersebut.
Quraisyi (44) melaporkan kejadian itu ke polisi 15 Juli 2025 lalu.
Dia adalah suami dari perempuan yang diduga berduaan dengan pak camat dalam mobil dinas.
Quraisyi warga Gampong Garot, Kecamatan Indra Jaya, menuduh istrinya terlibat dalam skandal cinta terlarang dengan Ar.
Peristiwa ini memantik gelombang kecaman dari berbagai kalangan, terutama karena tindakan tersebut dilakukan di dalam fasilitas negara yang seharusnya digunakan untuk pelayanan publik.
Salah satu kecaman datang dari Drs Isa Alima, tokoh masyarakat dan mantan anggota DPRK Pidie, yang menyayangkan tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh aparatur pemerintah di level kecamatan.
“Peu ka lom nyoe Pidie. Ini bukan hanya memalukan pribadi, tapi sudah mencoreng nama baik KORPRI dan mempermalukan Kabupaten Pidie di mata publik. Jika benar terbukti, saya kecam keras dan minta agar segera diberi sanksi tegas secara administrasi kepegawaian,” ujar Isa Alima dalam pernyataan tegasnya, Sabtu (26/7/2025).
Fasilitas Negara Disalahgunakan, Jabatan Dikhianati
Isa Alima menegaskan bahwa skandal ini tidak bisa dianggap sepele, karena menyangkut penyalahgunaan fasilitas negara dan pelanggaran etika jabatan.
Mobil dinas bukan milik pribadi pejabat, melainkan aset rakyat yang harus digunakan untuk tugas pemerintahan.
“Jabatan adalah amanah, bukan tameng untuk berbuat seenaknya. Kita tidak butuh pejabat yang menodai kepercayaan rakyat hanya demi hasrat pribadi. Jangan ada yang dilindungi,” tambahnya.
Desakan untuk Dicopot dari Jabatan Jika Terbukti
Sebagai mantan anggota DPRK yang pernah mengawasi jalannya pemerintahan daerah, Isa Alima mendesak agar Bupati Pidie, Inspektorat, dan BKPSDM segera mengambil sikap tegas.
“Kalau bukti-bukti sudah cukup, jangan tunggu gaduhnya makin luas. Copot segera pejabat seperti itu. Masyarakat tidak butuh pemimpin amoral,” serunya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah kabupaten. Namun laporan dari pihak suami korban sudah masuk ke kepolisian, dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan.
Warga Pidie berharap kasus ini tidak ditutup-tutupi. Sebaliknya, harus dijadikan momentum untuk membersihkan birokrasi dari pejabat tak bermoral, serta mengembalikan wibawa ASN sebagai abdi negara yang bersih dan bermartabat.
“Pidie jangan menjadi tempat berlindung bagi oknum bejat yang menyalahgunakan jabatan. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” tutup Isa Alima.