Banda Aceh, Infoaceh.net – Kisah pilu dialami oleh Nur Evasari (26), wanita asal Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Eva ditemukan dalam kondisi terlantar di terminal bus Banda Aceh dan kini mendapat pendampingan dari Dinas Sosial Kota Banda Aceh.
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Provinsi Aceh, Misra Yana, menjelaskan Eva datang ke Aceh pada tahun 2024 setelah dijanjikan pekerjaan oleh seorang warga Kabupaten Aceh Jaya yang dikenalnya melalui aplikasi Telegram.
“Eva dijemput langsung oleh warga Aceh Jaya ke Blitar dengan izin dari keluarganya karena dijanjikan akan diberi pekerjaan di Aceh. Namun setelah beberapa bulan di sana, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung diberikan,” ungkap Misra.
Merasa ditipu, Eva sempat berpindah ke beberapa daerah, seperti Pekanbaru dan Medan, untuk mencari nafkah. Namun, setelah beberapa waktu, ia kembali lagi ke Aceh Jaya dan tetap tidak memperoleh pekerjaan.
Pada Oktober 2025, Eva memutuskan pergi ke Banda Aceh dengan harapan bisa mencari pekerjaan agar dapat mengumpulkan biaya pulang ke kampung halamannya.
Sayangnya, nasib berkata lain. Eva ditemukan dalam kondisi lemah dan terlantar oleh warga di terminal bus Banda Aceh.
Ia kemudian dilaporkan ke pihak Dinas Sosial dan ditempatkan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Banda Aceh untuk mendapat pendampingan.
Misra Yana menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga Eva di Blitar.
“Keluarganya sangat berharap Eva bisa segera dipulangkan. Namun mereka tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk membiayai kepulangannya. Keluarga Eva termasuk miskin, ibunya sudah meninggal dunia, dan ayahnya kini sudah lanjut usia,” ujarnya.
Kisah Eva ini kemudian diketahui oleh anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma, dalam pertemuan silaturahmi bersama Dinas Sosial Provinsi Aceh dan para relawan sosial di Banda Aceh.
Mendengar cerita tersebut, Haji Uma langsung menyatakan kesiapannya membantu proses pemulangan Eva ke Blitar.
“Kita siap memfasilitasi pemulangannya ke Jawa Timur. Ini bagian dari tanggung jawab kemanusiaan kita bersama,” ujar Haji Uma dalam pertemuan di aula Dinas Sosial Aceh, Kamis (6/11/2025).
Usai pertemuan, Haji Uma bersama rombongan langsung mengunjungi Rumah Singgah Dinas Sosial Banda Aceh untuk menemui Eva secara langsung.
Dalam pertemuan itu, Eva menceritakan kronologi hidupnya hingga bisa terlantar di Aceh dan mengutarakan keinginannya untuk kembali ke kampung halamannya.
Di hadapan pihak TKSK dan pengurus rumah singgah, Haji Uma berjanji akan membantu seluruh proses pemulangan.
“Kita bantu tiket dan biaya perjalanan pulang. Tapi saya minta Eva harus kembali ke keluarga dan tidak pergi lagi tanpa arah. Kita juga akan berkoordinasi dengan DPD RI dan Dinas Sosial Jawa Timur agar ia dijemput di Bandara Juanda untuk diantar langsung ke keluarganya,” jelas Haji Uma.
Selain menanggung biaya tiket pesawat, Haji Uma juga membantu memperbaiki ponsel Eva agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya serta memberikan bantuan biaya makan sebelum keberangkatan.
Eva dipulangkan ke Blitar pada Ahad, 9 November 2025, menggunakan pesawat Super Air Jet dari Bandara Sultan Iskandar Muda menuju Jakarta, dan dilanjutkan dengan Lion Air ke Surabaya. Ia akan didampingi oleh staf Haji Uma serta perwakilan Dinas Sosial Aceh.
Menutup pernyataannya, Haji Uma menegaskan pentingnya solidaritas sosial antarwarga.
“Kita harus menanamkan nilai kemanusiaan tanpa sekat daerah. Membantu warga luar yang kesulitan di Aceh adalah bentuk solidaritas yang akan kembali kepada kita ketika warga Aceh mengalami hal serupa di rantau,” pungkasnya.



