Aceh Barat, Infoaceh.net — Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh, Bier Budy Kismulyanto dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Meulaboh melakukan kunjungan kerja ke PT Mifa Bersaudara, perusahaan tambang batubara terbesar di Aceh Barat, Selasa (12/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Safrinaldi, Department Head Government Relation & Industrial Regulation PT Mifa Bersaudara, mengungkapkan permasalahan krusial terkait Domestic Market Obligation (DMO) batubara yang hingga kini belum terserap secara optimal oleh pasar domestik.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi perusahaan dan berdampak pada kelancaran ekspor serta devisa yang dihasilkan.
“Pasar domestik saat ini belum mampu menyerap produksi batubara kami sesuai DMO yang berlaku. Hal ini memaksa kami untuk mencari alternatif pasar lain agar stok tidak menumpuk,” ujar Safrinaldi.
Kunjungan tim Bea Cukai Aceh ini bertujuan untuk memonitor proses pelayanan ekspor, memastikan kelancaran proses kepabeanan, dan memperkuat koordinasi antara Bea Cukai dan pelaku usaha strategis seperti PT Mifa Bersaudara.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Aceh, Bier Budy Kismulyanto, menegaskan bahwa Bea Cukai berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan memberikan pelayanan yang optimal agar sektor ekspor tetap menjadi penggerak utama ekonomi Aceh.
“Masalah ketidakserapan batubara di pasar domestik harus menjadi perhatian bersama. Bea Cukai akan terus berupaya mencari solusi bersama mitra usaha untuk menjaga kelancaran ekspor dan daya saing produk Aceh di pasar global,” tegas Bier Budy.
Kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk mendengar langsung kendala yang dihadapi pelaku usaha, mengidentifikasi tantangan di lapangan, dan merumuskan langkah strategis agar ekspor batubara Aceh terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian daerah.
Dengan kolaborasi yang erat antara Bea Cukai dan PT Mifa Bersaudara, diharapkan masalah stok batubara yang tidak terserap pasar domestik dapat teratasi, sehingga ekspor batubara Aceh tetap berjalan lancar dan berkelanjutan.