Dinsos Aceh Cari Solusi Atasi Masalah Sosial, Terutama Maraknya Pengemis
Pertama, yaitu dengan melakukan penelitian. Kedua, pemetaan sosial. Ketiga, pendampingan. Keempat, evaluasi serta terakhir yang kelima, integrasi.
Upaya ini baru berhasil jika dilakukan secara komprehensif, berkelanjutan dan tidak terlepas antara satu dengan lainnya. Sehingga langkah ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
“Kalau pengemis itu tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya maka akan terulang kembali, karena itu perlu didampingi melalui program ini,” ungkapnya.
Prof Kusumawati menambahkan, melalui 5 program itu para pengemis sebaiknya dilokalisasi saja. Hal ini bertujuan memudahkan dalam pembinaan.
Kemudian lanjutnya, dievaluasi dan diintegrasikan ke dalam masyarakat dengan tetap didampingi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
“Barangkali secara resource ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, tapi secara program dan keuangan ada di Dinsos, sehingga kita bisa berkolaborasi dalam hal ini,” kata Prof Kusumawati.
Program intensif itu sebutnya, optimis dapat merubah mindset dan prilaku pengemis dari yang selama ini merasa nyaman mengemis di jalan.
“Nah kalau kita masih menggunakan metode lama bantuan sosial seperti dulu, tidak akan efektif merubah kebiasaan mereka. Karena bagi mereka uang yang diberikan Pemerintah sangat kecil dibandingkan pendapatan dari hasil mengemisnya,” terang Prof Kusumawati.
Kepala Dinas Sosial Aceh menyambut positif usulan program kolaborasi tersebut.
Ia berharap, kerja sama dengan UIN Ar-Raniry bisa menjadi terobosan baru Pemerintah Aceh dalam menangani masalah sosial di antaranya masalah pengemis.
“Jadi yang penting ke depan ada langkah-langkah strategis perubahan, sehingga penanganannya dari hulu sampai ke hilir. Semoga bisa kita wujudkan bersama. Jadi susun saja langkah-langkahnya seperti apa, nanti kita sesuaikan dengan pendanaanya,” kata Kadis Muslem.
Sebelumnya diketahui, Dinsos Aceh telah menjalin kerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry dalam penempatan mahasiswa magang dari fakultas tersebut di Dinas Sosial.