Banda Aceh — Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Festival Kopi Kutaraja selama tiga hari berturut-turut, mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2021 di Gedung Amel Convention Hall Kota Banda Aceh.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, menjelaskan Festival Kopi Kutaraja merupakan salah satu even unggulan Disbudpar Aceh dalam kalender kegiatan tahun 2021
“Even ini bukan hanya sekedar ajang hiburan wisatawan, khususnya wisatawan domestik, namun juga akan memberi edukasi kepada warga tentang komoditi kopi sebagai salah satu produk unggulan yang dimiliki oleh Aceh,” ujar Jamaluddin, Jum’at (26/02/2021).
Terkait penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan itu, Jamaluddin menegaskan hal tersebut merupakan prioritas utama. Kedisiplinan pengunjung terhadap penerapan prokes akan menjadi atensi pihaknya melalui konsep kegiatan yang telah dipraktekkan pada even sebelumnya.
“Kami akan tetap memprioritaskan soal penerapan prokes. Selain akan bekerja sama dengan pihak aparat keamanan, kita juga akan menggandeng tim gugus tugas penanganan Covid-19,” jelasnya.
Hal tersebut dikatakan juga oleh Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani. Ia mengatakan, even Festival Kopi Kutaraja yang digelar selama tiga hari itu akan menyuguhkan informasi edukatif terkait proses pengelolaan kopi dan beberapa acara menarik yang akan menghibur warga.
“Kita harapkan tiga hari tersebut mampu memberikan hiburan yang menarik untuk masyarakat, karena kita juga akan menampilkan beberapa entrepreneur muda yang akan memberi motivasi bagaimana menjadi barista yang mahir dan mumpuni,” ujarnya.
Rahmadhani juga berharap, pagelaran Festival Kopi Kutaraja dapat berjalan dengan baik sehingga dapat berkontribusi kepada daerah dan secara tidak langsung membantu mendukung meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kita akan mengundang beberapa warkop top yang ada di Banda Aceh untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini,” sebut Rahmadhani.
Mengantisipasi membludaknya masyarakat yang datang, ia menegaskan akan membatasi pengunjung sebanyak 200-250 orang. Kebijakan ini, diambil dalam rangka menghindari kerumunan dan bagian dari penerapan prokes yang menjadi komitmen pihaknya.
“Kepada masyarakat yang datang kami mohon kerja samanya, karena nantinya panitia akan mengatur alur keluar masuk pengunjung sedemikian rupa sehingga tidak menciptakan kerumunan demi upaya kita bersama memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
“Ini komitmen kita untuk menerapkan protokol kesehatan yang tegas. Setiap kegiatan kita yang kita lakukan selalu beradaptasi dengan Prokes melalui prinsip 4K, yakni, Kesehatan, Kebersihan, Keamanan atau kenyamanan, kelestarian lingkungan,” tambah dia.
Berdasarkan informasi dari panitia, sejumlah acara telah dipersiapkan untuk menghibur pengunjung, seperti penampilan sanggar Saleum, penampilan artis lokal Joel Pasee, Tangke Band, dan beberapa acara menarik lainnya.
Selain itu, kegiatan itu juga akan menyuguhkan acara yang bernilai edukasi seperti seminar kopi, serta perlombaan seruput kopi. Bagi masyarakat yang tidak berkesempatan untuk hadir, jangan khawatir, karena event tersebut dapat disaksikan secara live melalui channel youtube Disbudpar Aceh. (IA)