Banda Aceh — Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Tgk Muslim At-Thahiri, mempertanyakan sikap Pemerintah yang membubarkan ormas FPI. Menurutnya, pelarangan segala aktivitas FPI tanpa dasar yang jelas.
“Menyikapi pelarangan FPI di wilayah hukum NKRI, kami FPI Aceh mempertanyakan atas dasar apa FPI dilarang,” kata Muslim At-Thahiri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/12).
Dia menyebutkan, organisasi kemasyarakatan (Ormas) FPI mendukung ideologi pancasila dan setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya FPI bukanlah teroris atau komunis yang mengancam Negara.
“Sedangkan FPI bukan teroris dan bukan komunis dan FPI tidak merongrong pancasila dan tidak merongrong NKRI, FPI cuma berjuang untuk menegakkan keadilan dan tegaknya kebenaran di atas bumi pertiwi, jika FPI kritis terhadap kebijakan pejabat yang tidak adil apakah itu melanggar dengan Pancasila?,” ucapnya mempertanyakan.
Menurut Muslim, pemerintah juga harus melihat peran FPI membantu Negara dalam misi kemanusiaan.
“Jika FPI tanpa henti membantu negara dalam setiap aksi kemanusiaan apakah itu sebuah upaya makar? Jika FPI menuntut penista agama dihukum seperti Ahok, apakah itu bagian dari intoleran,” sebutnya.
Pihaknya bersama pimpinan pesantren di Aceh sangat kecewa atas tindakan pemerintah yang membubarkan ormas FPI. Menurutnya, ini merupakan upaya pembungkaman.
“Jika Indonesia negara hukum kenapa hukum pilih kasih? Jadi kami atas nama FPI Aceh dan juga pimpinan pesantren di Aceh sangat kecewa dengan kezaliman ini, dan menurut kami ini salah satu upaya pembungkaman demokrasi,” tegasnya.
Muslim menambahkan, meski segala bentuk aktivitas dan symbol FPI kini telah dilarang namun pihaknya masih dalam satu komando.
“Kami atas nama kader FPI Aceh tidak akan goyah, walaupun FPI tidak bisa jalan kami tetap siap patuh kepada komando Imam Besar (Habib Rizieq Shihab) walaupun simbol FPI dilarang.
Dan kami akan tetap tunggu keputusan DPP kemana dan apa yang akan dideklarasikan.
Mungkin dalam waktu dekat akan ada arahan dari guru kami para habaib bagaimana jalan dan langkah yang harus kami berjuang, yang pasti kami tidak akan berhenti untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran sampai kebenaran tegak,” pungkasnya. (IA)