“Sampai hari ini, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh melaporkan Bireuen masih nol kasus positif covid-19. Sehingga wilayah ini masuk dalam kategori yang siap menerapkan kebijakan tatanan kehidupan baru ‘Masyarakat Produktif dan Aman covid-19’ di Aceh,” jelas Nova.
Nova meminta Bupati Muzakkar bisa memimpin tim dalam merumuskan dan mensosialisasikan penerapan ‘Tatanan Kehidupan Baru’ tersebut, dengan melibatkan segenap elemen masyarakat. Kebijakan itu nantinya akan menjadi dasar mengaktifkan kembali berbagai aktivitas di wilayah ini, sehingga gerak ekonomi daerah kembali normal.
Bupati Bireuen, Muzakkar A. Gani, usai pelantikan mengatakan, pihaknya bersama unsur Forkopimda terus berjuang agar Bireuen tidak terpapar penyakit misterius tersebut.
Dalam rangka mengantisipasi gejala penyebaran Covid-19, Pemkab Bireuen telah menginstruksikan seluruh masyarakat menjaga disiplin dan ikut berpartisipasi melalui karantina mandiri.
“Kita patut bersyukur sampai hari ini belum ada masyarakat yang terjangkit dan Bireuen masih masuk dalam daerah zona hijau. Kita terus berupaya, berusaha dan berdoa semoga Allah menjauhkan pandemi covid-19 ini kepada masyarakat Bireuen dan masyarakat Aceh tercinta,” sebut Muzakkar.
Terkait pelantikan dirinya sebagai bupati, Muzakkar menyebutkan hal itu bukanlah suatu kondisi dan suasana untuk bersukacita.
“Tidak ada rasa bangga bagi saya atas jabatan yang telah diemban mulai hari ini yang yang dapat melampaui besarnya kebanggaan saya kepada sosok H. Saifannur selama saya mendapingi beliau sebagai Bupati,” kata Muzakkar.
Pelantikan dirinya, lanjut Muzakkar, tak lebih dari proses seremoni sekaligus proses perenungan atas sebuah peristiwa yang Allah tunjukkan yaitu meninggalnya Saifannur saat tengah memangku jabatannya sebagai Bupati Bireuen.
Usai dilantik sebagai pemimpin Bireun pada 10 Agustus 2017, Saifannur kemudian meninggal dunia pada 19 Januari 2020, hingga kemudian mengantarkan Muzakkar sebagai pengganti dari Saifannur untuk menjadi bupati sisa jabatan tahun 2017-2020.