Banda Aceh — Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Aceh Menggugat (GERAM) menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah tempat di Kota Banda Aceh, Kamis (3/9).
Aksi demonstrasi tersebut berlangsung mulai depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, bergerak ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan berakhir di Kantor Gubernur Aceh.
Massa menyampaikan 12 tuntutan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan juga DPRA untuk segera dilaksanakan secepatnya.
Jika tidak segera dijalankan, massa GERAM mengancam akan menggalang dukungan seluruh rakyat Aceh untuk menggulingkan Nova Iriansyah dari jabatan Plt Gubernur Aceh dan melakukan mosi tidak percaya kepada DPR Aceh.
Ke-12 butir tuntutan GERAM tersebut disampaikan kepada Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin dan kepada Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang saat diserahkan diterima oleh Satpam Kantor Gubernur.
Pertama, mendesak dan menuntut Plt Gubernur Aceh segera mengeluarkan paket kebijakan skema percepatan penanggulangan Covid-19 yang terukur, terstruktur, substantif dan partisipatif serta mampu menjawab persoalan secara riil.
Fokus pada penanganan kasus dan dampak Covid-19 serta menghentikan segala kegiatan yang bersifat seremonial dan bernuansa pencitraan belaka.
Kedua, mendesak dan menuntut Plt Gubernur Aceh segera menyalurkan bantuan sosial tunai (bukan Sembako) bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 dari anggaran refocusing APBA 2020 untuk menjaga daya beli dan menghindari membludaknya angka kemiskinan.
Ketiga, mendesak dan menuntut Plt Gubernur Aceh segera melaksanakan program stimulus ekonomi bagi UMKM, petani, nelayan dan pedagang diseluruh Aceh guna mengantisipasi ancaman krisis ekonomi.
Keempat, mendesak dan menuntut Plt Gubernur Aceh segera menunaikan janjinya untuk memberikan insentif yang layak dan perlindungan maksimal kepada seluruh tenaga medis selama penanganan Covid-19.
Kelima, mendesak dan menuntut Plt Gubernur Aceh segera menunaikan janjinya untuk memberikan 10.000 paket bantuan sembako kepada para pekerja migran asal Aceh di Malaysia dan memfasilitasi pemulangan bagi mereka yang ingin segera pulang ke Aceh.
Keenam, mendesak dan menuntut Plt. Gubernur Aceh agar patuh dan taat menjalankan perintah Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU – KIP) dengan mempublikasi seluruh dokumen perencanaan dan penggunaan anggaran refocussing APBA 2020.
Ketujuh, mendesak dan menuntut Plt. Gubernur Aceh untuk melibatkan seluruh stakeholder strategis (Ulama, Pakar, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Akademisi, Civil Society) dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan penanganan kasus Covid-19.
Kedelapan, neminta Plt Gubernur Aceh untuk segera menghentikan segala bentuk praktik KKN, anti demokrasi, oligarki, oligopoli, kleptokrasi dan hipokrisi dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Aceh.
Kesembilan, mendesak dan menuntut DPR Aceh agar melaksanakan fungsi pengawasan secara optimal dan tidak segan-segan menggunakan otoritas yang yang dimilikinya (hak interpelasi dan hak angket) guna memastikan kinerja Pemerintah Aceh tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sepuluh, mendesak dan menuntut seluruh anggota DPR Aceh untuk segera memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga tidak terkesan loyo, mandul dan tak berdaya dihadapan seluruh rakyat Aceh sebagai pemberi mandat.
Kesebelas, mendesak dan menuntut Plt Gubernur Aceh dan DPR Aceh dapat membangun relasi harmonis dan menghentikan segala bentuk friksi, fragmentasi dan polarisasi politik demi terciptanya suasana kondusif sehingga bisa fokus menanggulangi dampak Covid-19 dan agenda pembangunan strategis lainnya.
Serta tuntutan terakhir, memberi ultimatum kepada Plt Gubernur Aceh dan DPR Aceh untuk segera melaksanakan seluruh isi tuntutan pernyataan sikap/petisi ini dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“Apabila tidak segera direspons, maka GERAM akan menggalang dukungan seluruh rakyat Aceh untuk menurunkan Plt Gubernur Aceh dan melakukan mosi tidak percaya kepada DPR Aceh,” ujar Penanggung jawab aksi unjuk rasa GERAM, Syakya Meirizal.
Saat berunjuk rasa di Kantor Gubernur, puluhan massa tersebut sempat naik ke lantai dua, dan berupaya menerobos masuk ke ruang kerja Wakil Gubernur Aceh, untuk bertemu dengan Nova, tapi dicegah oleh aparat kepolisian dan Satpam setempat.
Syakya Meirizak mengungkapkan, unjuk rasa tersebut menuntut Plt. Gubernur Aceh untuk merealisasikan janji-janjinya dan memperbaiki kinerja serta program yang sama sekali tidak berpihak kepada kepentingan rakyat Aceh.
“Kepada Plt. Gubernur Aceh kita berharap kebijakan-kebijakan tidak prorakyat selama ini segera dia tinggalkan, janji-janji yang telah disampaikan segera di realisasikan,” jelasnya.
Dalam unjuk rasa tersebut, massa GERAM juga berorasi mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriasnyah. Mereka membentangkan spanduk dan selebaran berisi tuntutan mereka kepada Pemerintah Aceh. (IA)